Dr. Widi: Urban Farming Munculkan Terbentuk Komunitas

0
64
Gede Ngurah Wididana saat berada di Villa Jenana Mudra di Desa Sepang, Busungbiu, Buleleng.

Direktur Utama PT Songgolangit Persada Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengungkapkan, pembangunan pertanian perkotaan (urban farming) mampu memunculkan terbentuknya komunitas baru dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan, memanfaatkan kemajuan media sosial (medsos).

“Mereka yang mempunyai kesenangan (hobi) yang sama misalnya memelihara tanaman bonsai, bunga mawar, ikan koi, mengembangkan sayur mayur, burung bekisar dan lain sebagainya masing-masing akan membentuk komunitas untuk memudahkan anggota komunikasi satu sama lainnya,” kata Dr. Widi ketika memberikan pembekalan kepada mahasiswa Universitas Nasional (Unas) Jakarta yang dipandu Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr, Rabu (5/10),

Dr. Widi yang juga Akademisi Universitas Nasional Jakarta mengungkapkan hal itu dalam makalah berjudul “Pembangunan Pertanian Perkotaan Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang sejuk” secara online “

Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa Jepang itu sudah dua kali tampil di hadapan mahasiswa Unmas Jakarta dari enam kali pertemuan yang dijadwalkan, termasuk tiga kali pertemuan langsung (offline) di dalam ruangan kampus Unas Jakarta.

Sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu menjelaskan, munculnya komunitas baru yang angggotanya terdiri dari lintas provinsi maupun negara itu secara tidak langsung dapat menyehatkan dan mencari solusi terbaik untuk kemajuan komunitas.

Komunikasi internal itu sangat penting untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh tetap prima dengan media pembangunan pertanian perkotaan termasuk melibatkan wali kota, pejabat maupun anggota DPRD lintas partai politik tersebut.

Dr. Widi pelopor pertanian organik di Indonesia dengan mengelola sejumlah pabrik yang memproduksi pupuk hayati Effective Microoganisms (EM4) pertanian, peternakan, perikanan dan EM4 limbah adalah agen tunggal di Indonesia yang satu-satunya mendapat lisensi dari EM Research Organization (EMRO) Jepang.

Ia menjelaskan, sesama anggota komunitas pertanian perkotaan itu akan menjalin komunikasi intensif satu sama lainnya untuk mencari solusi memajukan urban farming yang mampu memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk peluang bisnis.

“Pertanian perkotaan sebagai penanda sosial misalnya muncul gagasan untuk membuat baju kaos atau produk lain sebagai ungkapan cinta terhadap pertanian perkotaan, atau memproduksi cinderamata apa saja yang mampu mengungkapkan  tentang pertanian perkotaan,” ujar Pak Oles.  https://linktr.ee/em4 #EM4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini