Mahasiswa KKN Latih Cara Mengolah Pupuk Organik Cair

0
103
Mahasiswa Universitas Negeri Malang, Jawa Timur menjalani program KKN di Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, yang diketuai Mohammad Pebrianto mengadakan pelatihan cara mengolah pupuk organik cair dari urine sapi.

Mahasiswa Universitas Negeri Malang, Jawa Timur yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, yang diketuai Mohammad Pebrianto mengadakan pelatihan cara mengolah pupuk organik cair dari urine sapi kepada kelompok tani di desa tersebut.

“Program pelatihan berawal dari proses memperoleh informasi ( observasi) bersama teman-teman sebelum mengadakan KKN di desa tersebut, melihat banyak petani masih menggunakan pupuk kimia dalam bercocok tanam di sawah, padahal jika hal itu terus menerus menggunakan pupuk kimia unsur hara yang ada di tanah akan rusak,” kata Suprapto yang memberikan materi dalam pelatihan tersebut.

Ia mengatakan, dalam proses memperoleh data dan informasi kepada petani pihaknya melakukan pendekatan kepada pertenak sapi di daerah tersebut, karena mereka tidak memanfaatkan urine ternak piharaannya. Padahal jika urine ternap sapi itu diolah menjadi pupuk organik cair dengan sentuhan Effective Microorganisms (EM) mempunyai nilai ekonomis tinggi yakni mencapai Rp35.000/liter dan sangat baik untuk menyuburkan tanaman.

Bahan-bahan yang digunakan untuk proses pembuatan pupuk organik cair dari urine sapi terdiri atas lima liter urine sapi, setengah botol cairan effective microorganism (EM) 4, empon-empon ( kunir, kencur, jahe dan laos) yang sudah dihaluskan dan tetes. EM4 merupakan campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan unsur hara dalam tanah.

Cara membuatnya, urine sapi yang sudah dicampur dengan EM4, empon-empon dan tetes yang sudah dicairkan dituangkan dalam jerigen berkapasitas 5 liter. Bahan yang sudah tercampur itu kemudian diaduk dengan rata dan diberi alat airator.

Setelah itu didiamkan di tempat teduh selama 21 hari. Sesekali jerigen dibuka untuk membuang gas fermentasi. Setelah itu pupuk cair organik dari urine sapi sudah bisa diaplikasikan ke tanaman.

“Pemakaian pupuk organik cair tersebut dengan mencampurkan satu liter larutan urine sapi yang sudah diolah itu dengan air 10 liter. Setelah itu bisa disemprotkan ke tanaman,” tutur Suprapto.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini