POPT-PHP Pengamat Hama dan Penyakit (PHP) Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan secara intensif mengedukasi petani hortikultura, khususnya tanaman bawang merah bagi kelangsungan pertanian yang ramah lingkungan.

Hal tersebut diungkapkan oleh I Gusti Made Sumerta, S.P saat mengamati budidaya bawang merah di kelompok tani Pagedangan Subak Bengkel, Desa Pangkung Tibah, Kediri kabupaten Tabanan.

Sumerta menjelaskan, budidaya bawang merah ramah lingkungan dari pihak POPT rutin mengedukasi petani dari bahan untuk pengendalian ramah lingkungan. “Sebelumnya kami bersama petani melakukan penanaman bawang merah, terlebih dulu kami dari pihak POPT mengawali untuk pengendalian secara preventif dengan strerilisasi tanah, penekan patogen yang ada dalam tanah,” ujar pria berusia 46 tahun itu.

Pria enerjik tersebut mengungkapkan, bantuan dari PPTP PHBUN provinsi yaitu trico kompos, trikotek, likat kuning dan dolomite untuk menaikkan pH. Sebelum olah tanah dianjurkan pemakaian karbonat kapur dolomite untuk menaikan pH tanah biar normal 6,5-7 pH. Setelah jeda waktu 7-100 hari baru dipergunakan pupuk bokashi trico kompos (pupuk bokashi).

“Pupuk bokashi yang mengandung trico berfungsi untuk menekan pupulasi microba-microba yang tidak menguntungkan pada tanah. Selanjutnya setelah 4-5 hari baru dilakukan penanaman bawah merah,” ujar Sumerta.

Pemasangan mulsa dilakukan untuk menekan gulma Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada bawang merah seperti gulma, ulat, jamur trotol dan fusarium yang dominan tetemuakan pada tanaman bawang merah.

Dengan perlakuan tersebut tanaman bawang merah 50% aman dari serangan muler. Selain itu petani juga diajak berinovasi dalam pembuatan pestisida alami yang terbuat dari bahan alam seperti tanaman lengkuas, tanaman sereh untuk menekan kutu-kutuan pada tanaman bawang merah jenis Super Fhilip.

Masalah iklim juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanaman bawang merah. Jika intensitas hujan cukup tinggi dan terjadi pada malam hari akan menyebahkan penyakit layu fusarium atau muler. “Biar petani tidak kecewa kami dari POPT-PHP terus melakukan pengamatan secara intensif pada tanaman yang terkena muler,” tutunya. linktr.ee/pakolescom #bokashikotaku

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini