Instruktur Pandu Peserta Buat EM4 Aktif, Pupuk Cair dan Padat

0
125
Ketut Jadiasa (kanan) saat menjelaskan cara pembuatan EM aktif, pembuatan pupuk organik cair dan padat menggunakan teknologi EM4 kepada peserta pelatihan pertanian organik terpadu di IPSA.

Ketua Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, Ketut Jadiasa memandu praktek langsung cara membuatan Efektive Microorganisme (EM) aktif, pupuk organik cair dan pupuk padat bokashi kepada enam peserta dari Jakarta yang tengah mengikuti pelatihan pertanian organik terpadu dengan teknologi EM.

Pada hari pertama setelah mendapat teori di dalam kelas dari instruktur Ir. I Gusti Ketut Riksa, keenam peserta yang terdiri atas satu keluarga besar itu menerapkan langsung di lapangan yang dipandu instrukur Ketut Jadiasa untuk membuat EM aktif, pupuk organik cair dan pupuk padat sekaligus.

Ke-6 peserta melakukan praktek langsung untuk membuat EM aktif (memperbanyak EM) dengan menggunakan EM4 1 liter, molase/ 1 liter atau seperempat kg gula merah dan air sumur 20 liter. Ketiga jenis bahan tersebut dicampur dalam suatu tempat lalu difermentasi selama 4-7 hari.

Kondisi kedap udara/anaerob dan gas yang terbentuk dikeluarkan suhu kurang dari 50 derakat celcius sehingga dalam waktu seminggu sudah menjadi EM4 aktif yang dapat diaplikasikan untuk sektor pertanian.

Selain itu juga praktek membuat pupuk bokashi padat dengan menggunakan bahan organik 80 persen, pupuk kandang 10 persen, dedak/bekatul 10 persen, EM4 1 litr, mulase 1 liter/gula merah seper empat kg dan air 20 liter. Semua bahan baku ditaruh dalam satu tempat, adonan dengan kadar air 30-40 persen larutan EM4.

Fermentasi semua bahan-bahan tersebut selama 4-7 hari, dengan suhu kurang dari 50 derajat celsius, gas yang terbentuk segera dikeluarkan sehingga dalam waktu seminggu sudah menjadi pupuk bokashi yang siap diaplikasikan untuk berbagai jenis tanaman pertanian.

Sedangkan membuat pupuk organik cair (bokashi cair) menggunakan bahan organik pupuk kandang, EM4 satu liter, molase 2 liter dan air sumur 20 liter semuanya dicampur dalam satu tempat dan diaduk secara merata. Fermentasi dilakukan selama 4-7 hari dengan suhu kurang dari 50 derajat celcius dan gas yang terbentuk dikeluarkan.

Selama seminggu difermentasi bokashi cair tersebut siap diaflikasikan untuk tanaman pertanian, perkebunan maupun tanaman hias yang dipelihara dalam lingkungan rumah tangga, ujar Ketut Jadiasa. linktr.ee/pakolescom #EM4 #ipsabali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini