Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, Jawa Timur, saat berkujung ke Pak Oles diterima, Koentjoro Adijanto di Pak Oles Green School.

Puluhan mahasiswa Program S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, Jawa Timur melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Pak Oles Green School (POGS) Bokashi Farm, Salah satu unit Industri Pak Oles di Jalan Waribang Kesiman, Denpasar Timur.

Pagi itu, rombongan yang hadir menggunakan satu bus bertujuan mengimplementasi terhadap ilmu yang diterima mahasiswa di bangku kuliah untuk diterapkan dalam praktek kerja di lapangan.

Puluhan mahasiswa yang didampingi dua dosen pembimbing yakni Dr. Nurhayati, M.M, dan Dr. Moch Farid Afandi, SE., M.Si datang ke POGS untuk belajar memadukan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan praktek di dalam dunia kerja bidang industri.

“Kami ke sini dengan seluruh mahasiswa untuk belajar di lapangan dalam bidang industri, kita belajar apa terkait seperti apa pula masalah manajemen dalam sebuah organisasi atau perusahaan,” kata Muhammad Farid Afandi.

Sementara Nurhayati menambahkan, manajemen itu artinya mengatur, menata, mengelola kaitannya dalam manajemen yang sangat luas dalam sebuah perusahaan atau industri. 

Hal itu menyangkut hal yang sangat luas menyangkut perencanaan, pengaturan, pengendalian dan sebagainya, sehingga bukan hanya bidang  produksi, operasi dari protek kerja sehingga banyak perbedaannya.

Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yang akrab disapa Pak Oles mengelola puluhan perusaha yang menyediakan produk-produk organik yang menjangkau seluruh daerah di Indonesia dan mancanegara.

Dari sisi manajemen hal itu sangat menarik berkat pemasarannya menjangkau mancanegara sehingga paham betul tentang pengemasan pasar. Hal itu bisa menjadi tempat belajar adik-adik kelas jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember di masa-masa mendatang.

Peluang perusahaan swasta sangat menjanjikan, karena pemasaran produk hasil pertanian organik menembus sampai mancanegara, seperti Minyak Oles Bokashi, minyak herbal asli Bali untuk membantu meringankan penyakit dan berbagai produk Ramuan Pak Oles lainnya, kata Nurhayati.

Sementara Manajer POGS, Koentjoro Adijanto pada kesempatan itu menjelaskan tentang teknologi Effective Microorganism (EM) dan produk-produk turunannya sehingga bisa belajar banyak tentang dunia industri di lapangan.

Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yang akrab disapa Pak Oles, adalah sosok pria enerjik yang dikenal sebagai pelopor pertanian organik.

Alumnus Program Pasca sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The  Ryukyus Okinawa, Jepang adalah satu-satunya mendapat rekomendasi dari Prof. Dr. Teruo Higa (Jepang) untuk membawa teknologi EM ke Indonesia tahun 1990 atau 34 tahun silam sekaligus memperkenalkan dan merintis usaha pertanian organik.

Teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan itu dapat mempercepat proses penyediaan unsur hara dari bahan organik menjadi unsur yang siap diserap tanaman, sehingga tanaman cepat subur.

Dalam perkembangannya, Pak Oles membangun pertanian perkotaan (urban farming) di kota Denpasar (POGS) dengan konsep pengembangan tanaman herbal berkhasiat obat-obatan. Tanah seluas 40 are (4.000 meter persegi) adalah milik seorang petani setempat yang dikerjasamakan untuk mengembangkan ratusan jenis tanaman herbal.

Di pusat pengembangan pertanian organik berbasis tanaman herbal masyarakat, khususnya pelajar, mahasiswa dari elemen lainnya dari berbagai daerah di Indonesia bisa belajar satu hari atau lebih tentang pertanian organik menggunakan teknologi Effective Microorganisms (EM4).linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini