Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan Swasta Nasional berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, etos kerja yang diterapkan dalam Agama Hindu sebagai landasan kerja harus belajar dan terus belajar.
“Karena kalau tidak belajar, dia akan menjadi bodoh, kalau bodoh atau ketidak tahuan ini, dia akan menjadi miskin, kalau dalam tembang Bali “Tambate Ngawinang Lacur “ artinya, karena bodohlah, karena tidak belajar ia menjadi miskin,” kata Dr. Wididana, sosok pria enerjik yang akrab disapa Pak Oles.
Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) dan alumnus program S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar mengatakan hal itu ketika membahas tentang Etos Kerja dalam Agama Hindu yang disiarkan sebuah stasiun televisi swasta berjaringan nasional baru-baru ini.
Ia menekankan, untuk memutus rantai atau siklus kemiskinan tersebut harus belajar, belajar terus belajar , belajar dalam banyak hal yang bisa dipelajari, membuka kemungkinan-kemungkinan baru dan mencari peluang baru.
“Mencoba hal-hal baru dengan membaca, menulis, mendengar dan lain sebagainya, sehingga dia menjadi generasi yang pintar sekaligus mampu mewujudkan cita-cita dan harapannya,” harap Dr. Wididana.
Untuk itu seseorang harus memiliki sikap yang jujur dan rendah hati, jujur dan rendah hati itu sangat penting, karena hanya orang yang jujur bisa dipercaya.
Hanya orang jujur yang mendapatkan kepercayaan, jadi dipercaya dan mendapatkan kepercayaan ini ada seperti mata uang kiri dan kanan, karena dia jujur dia dipercaya dan mendapatkan kepercayaan.
Dr. Wididana yang memimpin sejumlah perusahaan yang bernaung di bawah bendera PT Karya Pak Oles Grup menilai, dengan kejujuran dia mendapatkan peluang-peluang atau kesempatan.
Berkat kejujuran dia juga harus rendah hati sehingga kerendahan hati inilah yang bisa meninggikan dirinya sebagai orang yang kerja keras, orang yang pintar, orang yang bisa dipercaya dan mendapatkan kepercayaan untuk bisa mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi.
“Kerja keras, pintar, jujur dan rendah hati, itulah sebagian dari etos kerja, kerja yang harus kita tanamkan kepada generasi muda yang secara terus menerus kita latih, sehingga menjadi etos kerja yang tumbuh di dalam hati, menjadi generasi yang berkembang menjadi lebih baik,” harap Dr. Wididana.