Mahasiswa KKN Universitas Malang Sukses Buat Pupuk Bokashi

0
84
Tim mahasiswa KKN Universitas Malang yang melakukan sosialisasi pembuatan Pupuk Bokashi.

Sebelas mahasiswa Universitas Negeri Malang, Jawa Timur sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk bahan organik kaya akan sumber hayati (Bokashi)-pupuk fermentasi kotoran sapi di Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Kelompok mahasiswa tersebut terdiri atas enam mahasiswa dan lima mahasiswi yang tergabung dalam suatu Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang.

Pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Pagersari dilaksanakan selama 45 hari,  diharapkan dapat menghasilkan capaian untuk desa, masyarakat dan memiliki manfaat untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, yakni meningkatkan kemampuan berpikir, kreativitas, dan memecahkan masalah yang dialami masyarakat desa tersebut.

Berdasarkan hasil observasi permasalahan desa, terdapat dua permasalahan utama di Desa Pagersari yakni mahalnya harga pupuk bagi petani. Menurut salah seorang  narasumber (petani/53), harga pupuk di Desa Pagersari kisaran Rp.130.000 (bagi yang tergabung di kelompok tani), sedangkan di luar kelompok tani berkisar antara Rp.190.000-Rp.195.000.

Sistem pengolahan limbah kotoran sapi belum tertata. Sistem pengolahan limbah kotoran sapi di Desa Pagersari belum bisa dikelola secara merata, akibat minimnya pemahaman warga sekitar tentang tata cara pemanfaatan limbah kotoran sapi.

Hal itu mengakibatkan sebagian besar warga memilih untuk membuang kotoran ternak sapi itu ke aliran sungai desa yang secara langsung dapat mencemari ekosistem sungai tersebut.

Menindaklanjuti permasalahan tersebut, Tim KKN Universitas Malang. Desa Pagersari berinisiasi untuk mengatasi dua masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk menjadikan pupuk Bokashi yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi para petani sebagai alternatif pengganti pupuk kimia yang harganya semakin semakin mahal.

Bokashi berasal dari kosakata Jepang yang berarti fermentasi. Pupuk bokashi merupakan pupuk yang berasal dari hasil fermentasi kotoran hewan dengan menggunakan bakteri pembantu. Pupuk bokashi kotoran sapi memiliki beberapa kandungan seperti Nitrogen , posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), zat besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), dan molibdenum (Mo) yang berfungsi sebagai nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Manfaat pupuk bokashi kotoran sapi: (1) Meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam. (2) Memiliki kandungan hara yang tinggi sehingga dapat menjaga persediaan unsur hara tanah, masa pertumbuhan tanaman yang relatif cepat, meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan, menekan pertumbuhan serangan hama.

(3), Membuat pupuk bokashi kotoran sapi cukup mudah. Alat-alat yang harus disiapkan antara lain cangkul/sekop, ember, terpal, timbangan, sak/karung, Sedangkan bahan-bahan yang disiapkan adalah kotoran sapi (30Kg), arang sekam (1Kg), dedak (1Kg), tetes tebu (1sdm), EM4 (20ml), serta air secukupnya.

Proses pembuatan pupuk bokashi diawali dengan melarutkan EM4 (20 ml) dan Tetes tebu (1sdm) dengan 1 liter air, dilanjutkan dengan menyiapkan media padat dengan mencampur rata 30 kg kotoran sapi, 1kg dedak, dan 1kg arang sekam.

Step selanjutnya adalah mencampurkan media padat dan media cair hingga merata dengan memperhatikan kandungan air (30%-40%), kandungan air dapat ditandai dengan tidak menetesnya air ketika bahan/media digenggam dan media akan mekar apabila genggaman dilepas.

Setelah kedua media tercampur, media setengah jadi tersebut kemudian diratakan diatas alas (plastik/karung) dengan ketebalan 2-3 dan ditutup dengan terpal pada bagian atasnya. Seperti yang disiarkan web kliping.um.ac.id.

Untuk menjaga proses fermentasi agar berhasil sempurna, media setengah jadi tersebut harus diletakkan di suhu ruangan serta tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Proses fermentasi dapat berlangsung selama 4-7 hari tergantung keadaan suhu lingkungan tersebut. Media pupuk bokashi kotoran sapi ini baru dapat digunakan ketika warnanya mulai berubah kehitaman, tekstur gembur, tidak panas, serta tidak berbau.

Kegiatan sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk bokashi kotoran sapi ini diharapkan dapat membantu  petani sebagai alternatif dalam mengatasi permasalahan tingginya harga pupuk serta mengembangkan potensi para peternak sapi di Desa Pagersari sehingga dapat memaksimalkan hasil yang diperoleh.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini