Buat Pupuk Organik Padat-Cair-Pestisida Nabati Sentuhan EM

0
111
Petani sedang mencampur EM4 dengan molase untuk membuat pupuk organik cair menggunakan limbah buah.

Bokashi dalam bahasa Jepang berarti fermentasi, berbeda dengan kompos meskipun keduanya sama-sama pupuk organik. Kompos diproses oleh bakteri pembusuk menghasilkan ion, sedangkan bokashi oleh mikro organisme Effective Microorganisms (EM) melalui proses fermentasi dengan hasil berupa senyawa yang tidak ter ion (de-ion).

Jadi perbedaan keduanya terletak pada kelompok mikroba yang memperosesnya. Sebagai contohnya ialah nasi, udang, kedelai dan susu, bila diproses oleh bakteri pembusuk akan langsung busuk menjadi ion.

Sedangkan bila diproses secara fermentasi oleh bakteri fermentative akan menghasilkan tape, terasi, tempe dan yogurt. Bahan-bahan ini akan mengandung gula, alcohol, ester, asam amino, asam nukleat, hormun, enzim vitamin antioksidan dan lain-lain yang belum terdapat pada bahan pokoknya.

Semuanya itu adalah hasil kerja sinergi dari berbagai mikroba setelah proses fermentasi. Berdasarkan theori mikro nutrisi senyawa ini dapat diserap langsung oleh tanaman.

Tanaman padi yang menyerap ion nilai gizinya tentulah berbeda dengan yang menyerap de-ion. Yang menyerap de-ion pastilah nilai gizinya lebih lengkap dan lebih tinggi dari pada yang menyerap ion.

Semua zat atau makanan yang berasal dari proses fermentasi kualitasnya lebih tinggi daripada yang terbentuk dari hasil menggoreng ,membakar, merebus apalagi dengan proses pembusukan. Sekali lagi bahwa bokashi adalah hasil dari proses fermentasi.

Fermentasi akan menghasilkan enzim. Setelah enzim dihasilkan oleh mikroba maka enzim ini berperan lagi untuk membuat unsur baru dari unsur yang telah ada sebelumnya seperti magnesium dari kalsium, potassium dari sodium dan lain lain.

Dengan demikian maka mikroba berfungsi untuk pengayaan nutrisi. Pemupukan dengan bokashi akan menyebabkan tanah lebih kaya akan nutrisi bukan hanya yang terkandung dalam bahan pupuknya tetapi hasil bentukan baru oleh mikroba yang terkandung dalam bokashi itu.

Tanah yang subur dalam satu sendok makan (6 gram) mengandung mikroba yang jumlahnya lebih banyak dari penduduk dunia, setiap are tanah subur mengandung setengah ton mikroba dan satu ton cacing tanah.

Kotoran cacing yang lazim disebut kascing adalah pupuk tanaman yang bernilai nutrisi sempurna. Dengan penggunaan pupuk dan pestisida kimia semua mahluk itu mati. Apabila direnungkan, bukan main jasa dari mahluk yang tidak kasat mata itu.

Teknologi EM bertujuan mengembalikan populasi mikroba yang berjasa itu agar kelestarian alam serta kesuburan tanah pulih kembali dengan menggunakan pupuk bokahi.

Dengan hanya mikroba yang terdapat dalam formula EM dengan mendaur ulang limbah organik kita dapat membuat pupuk bokashi padat, bokashi cair, pestisida nabati, ZPT/PPC organic, pakan ternak dan pakan ikan daur ulang yang serba murah dan mudah serta ramah lingkungan.

Teknologi EM adalah teknologi kuno yang ditampilkan kembali setelah melalui sentuhan teknologi modern oleh Prof. Dr .Teruo Higa dari Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang.

Jika informasi kurang jelas, ditunggu kehadirannya di Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali dengan Instruktur EM, Ir. I Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini