Sebanyak 32 mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Farmasi dan Diploma III Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Harapan Bangsa Jember, Jawa Timur melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) industri ke Pak Oles Green School (POGS) Bokashi Farm, salah satu unit Industri Pak Oles di Jalan Waribang, Kesiman Denpasar Timur.

Puluhan anggota rombongan PKL industri tersebut didampingi lima dosen pembimbing yang dipimpin Kepala Program Studi D III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa Jember Apt, Khusnul Khotimah M. Farm diterima Manajer POGS Ir. Koentjoro Adijanto.

Khusnul Khotimah pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kesempatan PKL para masiswanya ke POGS, salah satu unit usaha yang bernaung di bawah PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT), sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali.

Kunjungan industri bagi para siswanya ke Bali diharapkan mampu meningkatkan wawasan untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi ke perguruan tinggi sambil bekerja, sehingga PKL ini sangat penting dalam menambah wawasan dan keterampilan menyangkut bidang industri.

Pihaknya sengaja memilih kunjungan industri ke POGS Bokashi Farm dengan harapan mampu meningkatkan wawasan dan kterampilan para siswa, meskipun hal itu belum diajarkan di sekolah. Kunjungn puluhan mahassiwa juga berharap mengetahui sejarah PT Karya Pak Oles Tokcer sejak awal berdiri hingga sekarang tetap eksis.

Perusahaan yang memiliki kebun tanaman herbal berkhasit obat yang sangat luas di Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng dan miniatur kebun percontohan yang mengoleksi ratusan jenis tanaman obat di Kota Denpasar.

PT KPOT yang mengelola dua pabrik yakni di Desa Bengkel, Buleleng dan Denpasar antara lain memproduksi Minyak Oles Bokashi, Bokashi Care Rool On tiga varian, Balsem Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Madu Geruh bokashi, Madu Rocky, Madu Resi, Madu Jamur, Madu Wididana, Parem Lantik, Krim Saribing dan Balsem Bokashi Hot.

Dengan demikian kunjungan industri ke unit usaha industri mampu mengembangkan produk yang berbasis herbal dan meningkatkan derajat kesehatan seperti yang dilakukan dalam praktek di sekolah, harap Khusnul Khotimah.

Sementara Manajer POGS, Koentjoro Adijanto pada kesempatan itu menjelaskan kepada tamunya tentang teknologi Effective Microorganism (EM) dan produk-produk turunaannya sehingga bisa belajar banyak tentang dunia industri di lapangan.

Pak Oles, sosok pria enerjik juga dikenal sebagai pelopor pertanian organik adalah satu-satunya mendapat rekomendasi dari Prof. Dr. Teruo Higa (Jepang) untuk membawa teknologi EM ke Indonesia tahun 1990 atau 34 tahun silam sekaligus memperkenalkan dan merintis usaha pertanian organik.

Teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan itu dapat mempercepat proses penyediaan unsur hara dari bahan organik menjadi unsur yang siap diserap tanaman, sehingga tanaman cepat subur.

Pak Oles Green School merupakan sebuah tempat yang mengoleksi lebih dari 100 jenis tanaman herbal yang berkhasiat obat, sekaligus tempat edukasi tentang pertanian organik yang dibangun di atas lahan seluas 40 are (4.000 meter persegi).

Konsep pertanian perkotaan yang dirancang oleh Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, sebuah perusahaan swasta nasional berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali untuk melakukan pembelajaran mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), pweguruan tinggi dan masyarakat umum.

Pelajar dan mahasiswa yang datang berkunjung dari berbagai jenjang pendidikan dari seluruh daerah di Indonesia melihat dari dekat pertanian organik yang diajarkan, diterapkan dan hasilnya bagaimana.

Pertanian organik dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisms (EM4) telah diterapkan di Pak Oles Green School selama puluhan tahun yang silam.

Kebun itulah menjadi contoh pertanian organik perkotaan yang disebut Bokashi Farm atau pertanian organik dengan menggunakan pupuk bokashi sentuhan teknologi EM dari Jepang.

Dalam kawasan kebun pertanian organik tersebut dikembangkan pelayanan restoran dan tempat pelatihan. Pelatihan berlangsung sehari untuk belajar melihat langsung pertanian organik menggunakan teknologi EM.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini