Dr. Wididana: Kelola Pikiran Lebih Susah Dari Mengatur Napas

0
39
Karyawan Pak Oles di kantor pemasaran, Jalan Letda Kajeng, Yangbatu, Denpasar melakukan pose usai latihan yoga bersama.

Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana,M.Agr menegaskan, membangkitkan kesadaran dan mengelola napas tidak sama dengan mengelola pikiran, karena mengelola pikiran paling susah untuk mengaturnya.

“Napas dan badan lebih gampang diatur, mengatur badan (asana), pranayama sekarang dikembangkan namanya menjadi olahraga napas (olah napas), yakni mengatur napas, bisa menyebarkan sehingga badan menjadi lebih sehat, lebih bersemangat, atau disebut juga dengan napas api,” kata Dr. Wididana akrab disapa Pak Oles yang juga Master Yoga Internasional ketika melatih yoga para karyawan di ruang yoga room Jl Letda Kajeng Denpasar.

Sosok pria enerjik yang juga penggagas dan pencipta Yoga Semberani sejak tahun 2000 atau 23 tahun silam itu menjelaskan, napas api itu fokus pada pengeluaran napas, sehingga napas itu menjadi sangat aktif.

Napas itu ada tiga jenis yakni napas masuk, napas ke luar dan tahan napas. Tahan napas berfungsi untuk mendukung napas masuk agar lebih banyak, napas ke luar fungsinya untuk napas masuk lagi agar lebih banyak.

“Bagaimana napas yang banyak/panjang masuk ke dalam tubuh, menjadikan oksigen yang banyak dapat masuk. Kalau tahan napas ada sel-sel yang tidak perlu oksigen masuk ke sana, karena banyak sel-sel yang tidak dapat oksigen lama-kelama bisa mati, menyebabkan kita menjadi pikun, dan syaraf tidak berfungsi maksimal, sel-sel yang tidak mendapat oksigen menjadi mati,” ujar Dr. Wididana yang telah mengembangkan latihan yoga di seluruh unit usaha bisnis yang ada di Bali.

Ia menjelaskan, sel-sel dalam tubuh jumlahnya mencapai triliunan, setiap hari ada saja sel yang mati, terus ada yang menggantikannya lagi yakni regenerasi, jadi salah satunya namanya napas api sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kembali sel-sel yang mati tersebut.

“Coba kita tekan perut, pada saat kita tekan ini napas yang biasa ini namanya kunci perut, perut buka ini menjadi kecil, masuk napas menjadi lebih banyak. Coba perut kecilkan lagi, buang napas menjadi kecil, tahan napas, bisa kita tahan napas tahan, lalu lepas, sehingga tarik napas akan lebih banyak yang sangat bermanfaat untuk tubuh,”ujar Pak Oles.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini