Mahasiswa FP Universitas Wijaya Surabaya Kusuma Kunjungi Pak Oles

0
190
Luh Ketut Budi Maitriani menyampaikan materi terkait Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer.

Sebanyak 125 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jawa Timur mengadakan kunjungan Ke Pak Oles Green School, Kang Zanger Bokashi Farm yang mengoleksi ratusan jenis tanaman herbal berkhasiat obat di Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar Timur, Kamis (19/1).

Rombongan mahasiswa didampingi  delapan dosen yang dipimpin Dr. Hary Sastrya Wanto, MS, Cra Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang diterima Manager Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto bersama Kepala Bagian Pemastian Mutu Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer, Apt Luh Ketut Budi Maitriani, S.Farm.

Wakil Rektor Hary Sastrya Wanto pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih, penghargaan dan apresiasi atas kesempatan mengajak mahasiswanya berkunjung ke perusahaan milik Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yang akrab disapa Pak Oles.

Mahasiswa yang berkunjung ke Pak Oles kali ini terdiri dari mahasiswa jurusan agroteknologi dan agribisnis. Separuh dari mereka tahu teknis dan separuhnya lagi bisa mengembangkan yang teknis menjadi bernilai ekonomis.

Ia mengaku, kunjungan bersama mahasiswa ke Pak Oles merasa memperoleh ilmu dari Pak Oles, bahwa kata kunci yang menarik adalah setiap tanaman pertanian harus mampu menghasilkan  produk dan mata dagangan mempunyai nilai ekonimus sehingga dapat menghasilkan keuntungan.

“Semua itu sangat bermanfaat bagi kami dan seluruh mahasiswa dalam melaksanakan kurikulum yang berbasis Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM),” kata Dr. Hary Sastrya.

Ia mengharapkan, kunjungan ke perusahaan Pak Oles itu dapat dilakukan secara berkesinambungan bagi mahasiswa didiknya dan mengadakan kerja sama (MOU) bersama pemilik perusahaan dengan harapan mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Dengan demikian mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dapat menimba ilmu di perusahana Pak Oles untuk mendukung pengembangan perguruan tinggi tersebut.

Wakil Rektor Hary Sastrya mengaku sejak lama telah mengetahui PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional merupakan terbesar di Bali sehingga mendorong untuk ingin tahu dan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswanya.

“Hampir sangat sederhana namun dikenal konsumen dan masyarakat secara meluas. Misalnya Pak Oles mampu memproduksi teh herbal Bukit Hexon Daun Bluntas untuk menghilangkan bau badan,” ujarnya.

Padahal pohon bluntas dalam kehidupan sekarang hampir tidak terjamah lagi, tanaman herbal tersebut mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu kunjungan ke Pak Oles para mahasiswa memahami kondisi di lapangan, karena teori yang disampaikan para dosen mungkin hanya bisa diserap 60 persen dan 40 persen bisa diperoleh di lapangan dari praktisi dan peneliti di lapangan yang sudah mapan yang sudah mampu menghasilkan produk untuk masyarakat luas, tutur Hary Sastrya.

Produk Unggulan

Sementara Luh Ketut Budi Maitriani kepada tamunya menjelaskan, tentang  perusahaan PT Karya Pak Oles Tokcer yang didirikan tahun 1997 hingga perkembangannya terkini selama 26 tahun.

Usaha yang dirintis oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, alumnus Faculty Agriculture Universitu of The Ryukyus Okinawa, Jepang berupa Minyak Oles Bokashi  yang diracik dari berbagai jenis tanaman obat organik di atas hamparan seluas 6 hektar di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

Obat tradisional yang dikembangkan sejak tahun 1997 merupakan warisan Pusaka Ramuan Dadong Bandung (nenek Pak Oles) Lengis Arak Nyuh, dari Desa Bengkel, daerah pesisir utara Pulau Bali, yang diproduksi secara modern dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisme (EM4) yang dipelajarinya di negari Sakura.

Minyak Oles Bokashi memiliki aroma khas hasil fermentasi perpaduan  antara tradisional yang diterapkan Dadong Bandung dengan teknologi EM4 temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang (tempat Pak Oles menyelesaikan program S-2) yang kini  menjadikan Minyak Oles Bokashi yang dimanfaatkan secara meluas di pasaran lokasl Bali, nasional maupun menembus berbagai negara di belahan dunia.

Bokashi, minyak herbal asli Bali untuk membantu meringankan pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga, sebagai campuran mandi rempah, guna mengurangi bau tidak sedap.

Luh Ketut Budi Maitriani menjelaskan, Ramuan Pak Oles selain Minyak Oles Bokashi yang menjadi produk unggulan, juga Bokashi Care dengan tiga jenis varian, Balsem Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Madeu Geruh Bokashi, madu rocky, madu resi, madu jamur masker madu hitam, parem lantik dan krim saribing.

Sedangkan Ir. Koentjoro Adijanto yang akrab disapa Pak Yoyok itu menjelaskan tentang kebun miniatur Pak Oles yang merupakan tempat edukasi tentang pertanian organik yang diperuntukkan bagi masyarakat luas, pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

Pak Yayok juga sempat memperkenalkan tentang Effective Microorganisms4 (EM4)  pertanian, perikanan, peternakan dan EM4 Limbah produksi PT Songgolangit Persada yang juga didirikan oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr. linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini