2,5 Persen Sukses Bisnis Pertanian Berawal Hobi

0
111
Pekerja di Edupark Rodjo Tani Ternak (Tater) Desa Bogares Kidul, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sedang memupuk tanaman buak jambu kristal menggunakan pupuk organik yang difermentasi dengan EM4.

Seorang Pakar Pertanian Organik, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menungkapkan, sekiar 2,5 persen mereka yang sukses dalam mengembangkan usaha bisnis berbasis sektor pertanian, berawal dari usaha kecil-kecilan berdasarkan hobi, kesenangannya terhadap komoditas pertanian.

“Kesenangan mengembangkan tanaman bunga-bungaan, buah-buahan dan berbagai jenis tanaman lainnya yang koleksinya mencapai ratusan jenis dengan mudah dapat dikenal masyarakat luas, dan segera menghubungi jika membutuhkan tanaman tersebut,” kata Dr. Wididana yang juga Direktur Utama PT Songgolangit Persada, agen tunggal yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang untuk memproduksi dan pemasaran pupuk hayati Effective Microorganisms (EM4) ke seluruh daerah Indonesia.

Ia mengatakan hal itu pada Webinar zoom “Praktisi Mengajar Pengembangan Pertanian Perkotaan” dihadapan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Unas) Jakarta, baru-baru ini.

Dr. Wididana yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta itu menambahkan, mereka yang memiliki koleksi berbagai jenis tanaman durian yang unggul, manis dan berbuah banyak, tentu dengan mudah bisa menjadi mitra gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Gerakan PKK mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional mempunyai program untuk menyalurkan bibit tanaman buah-buahan, berbagai jenis bunga-bungaan, sayur mayur dan pangan kepada anggota untuk dapat dikembangkan di tingkat rumah tangga masing-masing.

Demikian pula tanaman umbi-umbian, biji-bijian, tanaman obat keluarga (Toga) yang mempunyai khasiat sebagai obat untuk dibudidayakan di pekarangan rumah untuk mewujudkan prinsip kemandirian pengobatan keluarga.

Dr. Wididana menambahkan pembangunan pertanian perkotaan dalam memenuhi kebutuhan pangan maupun mewujudkan kemandirian pengobatan keluarga sekaligus mampu mewujudkan lingkungan yang asri, rimbun, bersih dan saluran limbah mengalir jernih dengan lancar.

“Jika 20 persen saja masyarakat kota berperan secara aktif terhadap pembangunan pertanian perkotaan, secara mudah dan cepat masyarakat lainnya akan tertular untuk bersama-sama membersihkan dan menyejukkan lingkungan untuk kehidupan yang bersih dan terwujudnya ketahanan pangan,” harap Dr. Wididana.linktr.ee/pakolescom #EM4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini