Seorang Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Ir. Nanung Danar Dono, Ph.D IPM. ASEAN ENG menilai, Effective Microorganisms4 (EM4) peternakan merupakan bakteri starter bermutu di Indonesia, sehingga sangat baik untuk melakukan fermentasi pakan ternak, karena kandungan nutrisinya tetap dapat dipertahankan.
“Jerami, limbah pohon jagung, kacang-kacangan dan jenis hijauan ternak lainnya dapat difermentasi dengan sentuhan EM yang nutrisinya justru meningkat setelah difermentasi, sekaligus untuk mengatasi musim paceklik (musim kemarau,” kata Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta Ir. Nanung Danar Dono, Ph.D IPM. ASEAN ENG pada webinar “Pakan Ternak Alternatif dengan Teknologi Fermentasi” yang digelar PT Songgolangit Persada melibatkan 169 peserta lintas provinsi di Indonesia.
Ia menjelaskan, kualitas Jerami sebagai pakan ternak bisa ditingkatkan kualitasnya, melalui perlakukan biologi terhadap jerami. Upaya tersebut merupakan perlakuan pra-digesti untuk meningkatkan ketersedian nutrient dari bahan lingo-selulosa, menggunakan microorganisme atau enzim.
Perlakukan biologi tersebut salah satunya melalui fermentasi, sekaligus untuk meningkatkan mutu bahan pakan kualitas rendah membutuhkan bakteri starter kaya akan mikroba.
“Upaya itu dapat dilakukan dengan menggunakan bakteri stater seperti EM4 peternakan produksi PT Songgolangit Persada, termasuk paling berkualitas di Indonesia, banyak peternak yang hasilnya bagus dan mereka puas dengan kinerja EM4, “ terang Nanung.
Untuk pembuatan pakan komplit terfermentasi bisa dilakukan dengan mencampur cacahan jerami atau hijau dengan konsentrat, larutkan molase dan EM4 hingga merata (sesuai dosis yang direkomendasikan).
Tebarkan campuran. Lalu siram dengan EM4 dan molase hingga dengan kebasahan yang merata. Simpan semua bahan ke dalam silo (drum plastik). Lalu padatkan dengan menginjak-injak campuran agar udara di dalam silo seminimal mungkin. Tutup rapat silo. Dan biarkan selama 21 hari (3 minggu).
Nanung menjelaskan, ciri-ciri pakan fermentasi berhasil ditandai adanya kenaikan suhu diawal, muncul aroma yang harum dan bau kas fermentasi, kemudian produk akhirnya tidak jauh berbeda dengan produk awal dalam arti seratnya masih nampak.
Selain masih tampak warnanya, juga tidak begitu memudar, tekstur bahannya masih lembut, namun tidak berjamur, tidak berlendir, kemudian tidak ada serangga. “Tidak ada serangga karena senyawa asam itu tidak disukai oleh serangga, pathogen tidak bisa hidup disitu,” tutur Nunung.
Kelebihan pakan fermentasi dapat memberikan manfaat ganda (double benefit ), yakni konservasi dan meningkatkan kualitas, proses fermentasi dapat meminimalkan kehilangan bahan organik, terutama karbohidrat dan protein serta kualitas pakan meningkat hanya dalam waktu tiga hari.