Oleh: Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr *)
Perubahan perilaku konsumen untuk mendapatkan Minyak Bokashi mengalami perubahan secara cepat, dari sistim tradisional ke digital. Manajemen tradisional berarti manajemen yang dilakukan secara tradisi, dengan sistim/ cara promosi, distribusi dan pemasaran, yang membutuhkan pertemuan langsung dan nyata antara penjual dan pembeli/ calon pembeli.
Manajemen tradisional sekarang menjadi tergeser oleh manajemen digital dan internet yang serba virtual, tidak nyata. Badai virus Corona 19 mempercepat perubahan pemasaran secara drastis, karena penyekatan fisik antara pembeli dan penjual, maka penerapan manajemen digital dan internet menjadi tak terbendung, menjadi suatu yang mutlak harus dikuasai dan diterapkan, dengan cara digital, kalau perusahaan ingin hidup selamat.
Creative marketing dan digital marketing adalah tema pemasaran Minyak Bokashi sejak 2019, saat pandemic virus Corona datang. Untuk mengantisipasi perubahan tersebut dibentuklah tim kreatif dan tim digital marketing, yang beranggotakan 10 orang muda energik.
Tim kreatif bertugas untuk membuat konten-konten produk, informasi pemasaran, aktivitas perusahaan, aktivitas sosial, pelatihan, tutorial dan webinar, melalui fotografi, videografi, animasi dan disain grafis.
Tim digital memikirkan disain dan tampilan toko online, membuat konten-konten pemasaran di media sosial, pasar media sosial (marketplace) dan komersial electric (e-comers). Dalam waktu satu tahun, tampilan sistim pemasaran digital, website dan media sosial mengalami perubahan drastis, menjadi lebih menarik, lebih sederhana, lebih fokus dan terus berubah mengikuti selera milenial.
Promosi secara online, digital, website dan media sosial membuahkan hasil, sehingga penjualan Minyak Bokashi melalui online mengalami peningkatan. Ternyata promosi melalui online juga memberikan efek positif terhadap peningkatan penjualan offline.
Penjualan Minyak Bokashi di toko obat, apotik dan konter-konter Pak Oles juga meningkat. Disinilah pentingnya promosi, dia tidak boleh berhenti, dan harus terus dilakukan sesuai dengan perubahan jaman.
Jaman online dan digital harus diikuti juga dengan sistim promosi dan penjualan dengan sistim digital dan online. Ciri-ciri jaman digital dan online adalah kecepatan informasi dan pelayanan yang beratus kali lipat dibandingkan dengan jaman pemasaran tradisional sebelumnya, yang mensyaratkan informasi dan pelayanan harus kekinian, mengikuti jaman, praktis, mudah dicerna, disajikan dalam bentuk gambar, video, animasi, dengan penjelasan kata yang sedikit, serta harus mudah diakses, cepat direspon dan tidak birokratis.
Generasi muda sekarang sangat membutuhkan kepraktisan, kesederhanaan, kecepatan informasi, pelayanan, dengan tetap mengutamakan kualitas produk dan kenyamanan pelayanan. Faktor harga produk yang bersaing, lebih murah dan kecepatan pengiriman, bila perlu gratis ongkos kirimnya, sangatlah menentukan pilihan konsumen untuk berbelanja online. Faktor-faktor itulah yang sangat diutamakan oleh generasi milenial.
Oleh karena itu PT. Karya Pak Oles dengan produk unggulannya Minyak Bokashi menekankan pentingnya memberikan pelayanan, untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen milenial dengan sebaik-baiknya. Caranya adalah dengan memberikan pelayanan marketing digital dan kreatif.
Setelah 25 tahun PT. Karya Pak Oles berdiri, generasi muda milenial diajak bekerja di perusahaan untuk mendukung informasi kreatif dan digital, untuk mempercepat akselerasi informasi dan pemasaran untuk generasi milenial.
Generasi muda (umur 17 s/d 35 tahun) yang bergabung dalam perusahaan dikelompokkan dalam tim kerja internal ( di dalam perusahaan), volunter (relawan dari masyarakat), influencer (pemberi pengaruh di media sosial), brand ambassador (duta merek), dan internship (magang, pelatihan kerja).
Tim kerja tersebut bekerja secara sinergis untuk satu tujuan : mempromosikan Minyak Bokashi secara online kepada seluruh lapisan masyarakat. Tugas penjualan secara online dilakukan oleh tim marketing online, dan tugas penjualan secara offline dilakukan oleh tim marketing tradisional.
Secara organisasi kedua tim marketing tersebut bekerja sama untuk mencapai target penjualan. Gabungan antara tim marketing online dan marketing tradisional disebut marketing kreatif.
Perubahan perilaku konsumen, turunnya daya beli konsumen, kompetisi antar perusahaan yang semakin ketat, serta biaya produksi dan biaya pemasaran yang semakin meningkat, mengharuskan pelaku usaha untuk berpikir lebih keras, logis dan kreatif agar bisa menlanjutkan usahanya.
Digital dan kreatif marketing adalah pilihan yang harus dilalui. Itulah yang sedang dilakukan oleh tim manajemen PT. Karya Pak Oles Tokcer. Dirgahayu ke 25 untuk PT Karya Pak Oles Tokcer. Bravo…!