Teh mampu melindungi saluran pencernaan dari serangan senyawa karsinogen yang dapat membahayakan perut, usus bahkan mampu mempengaruhi pengembangan kanker pada tubuh.
Dalam buku berjudul Teh Menyehatkan Telaah Ilmiah Populer Edisi-2 yang disusun oleh Dadan Rohdiana mengungkapkan, di antara senyawa karsinogen yang berbahaya terdapat kelas mutagenik yang diturunkan oleh oksidasi metabolik dari amino heterosiklik (HCA) tertentu.
HCA terbentuk selama proses pemasakan, khususnya penggorengan daging dan ikan. HCA ini akan masuk saluran cerna ketika makanan ditelan. Para ahli percaya bahwa hal itu dapat menjadi kontributor utama terjadinya penyakit kanker.
Reputasi teh sebagai anti kanker kembali diuji. Dr. John H. Weisburger dari American Health Foundation melakukan sebuah riset terkait penggunaan katekin teh untuk menghambat pembentukan HCA selama pemasakan steak.
Hasil riset tersebut membuktikan bahwa, katekin mampu mempertahankan reputasinya sebagai anti kanker. Katekin secara gemilang sukses menghambat pembentukan HCA selama pemasakan. Yang lebih mengagumkan lagi ternyata tidak mengganggu rasa steak yang dihasilkan. linktr.ee/pakolescom.#pakoles