Jarak Penjor ke Padmasana

0
63
Mas Ruscitadewi, Adalah Sastrawan dan Alumnus Program S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Oleh: Mas Ruscitadewi *)
Galungan yang dirayakan umat Hindu di Bali ditandai dengan pemasangan penjor di depan rumah. Karena Galungan adalah perayaan “odalan gumi” maka Penjor Galungan yang ramai dan semarak, karena dipasang di hampir seluruh Bali.

Sejatinya pemasangan penjor di Bali identik dengan perayaan. Pada saat odalan di pura-pura besar maupun kecil dipasang penjor yang konon sebagai wujud rasa syukur akan anugrah bumi pada yang melaksanakan odalan.

Mungkin itu sebabnya dalam penjor dipasang juga berbagai hasil bumi, seperti “pamer hasil panen” agar bisa dilihat semua yang lewat, tetangga sebelah, tamu dari luar, juga “raja”.

Dalam “pameran” tersebut terkandung aspek ke dalam, dan ke luar. Aspek ke dalam sebagai bentuk keberanian, kejujuran memperlihatkan hasil kerja selama ini, juga memberi semangat agar ke depan bisa menghasilkan yang lebih baik.

Aspek ke luar, akan mengundang respon sekaligus tantangan dan pembelajaran bagi yang melihatnya. Keseimbangan kualitas aspek ke luar dan ke dalam akan menghasilkan rasa puas yang tak terkatakan, “rasa ning rasa”, sebagai salah satu tujuan berupacara.

Kini penjor lebih banyak dimaknai sebagai “jor” ke luar, untuk mengundang respon sekaligus tantangan dan pembelajaran bagi orang lain. Hal ini tentu tak berlaku bagi yang sekadar membuat penjor sebagai bagian dari kebutuhan rasa “aman”.

Ada “jarak” yang membentang antara pembuatan pen-jor-an ini ke padmasana, sebagai simbul keheningan, “rasa ning rasa”. Jarak itu bisa berupa moral material, uang, tenaga, rasa aman, waktu, ruang, dimensi, psikologis dan lain-lain.

Bentangan “jarak” antara penjor dan padmasana bisa naik turun, belokan-belokan, berliku, terjal, melingkar dan kusut. Tetapi “jarak” itu bisa sangat minim dan meniada saat pembuat penjor melakukannya dengan riang, tanpa keinginan (kama) sehingga waktupun lenyap dan menemukan “rasa ning rasa”, padmasana dalam diri.

*)Adalah Sastrawan dan Alumnus Program S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini