Pak Oles: Orang Miskin Bisa Jadi Pintar Kalau Bersekolah

0
131
Gede Ngurah Wididana saat berada di Villa Jenana Mudra di Desa Sepang, Busungbiu, Buleleng.

Filosofi Tambete Ngawinang Lacur (Kebodohan Penyebab Miskin). Seperti hukum sebab akibat: Tambete ngawinang lacur (kebodohan penyebab miskin) dan sebaliknya, lacure ngawinang tambet ( karena miskinlah jadi bodoh).

“Nasihat orang tua di Bali difokuskan pada karena bodoh jadi miskin, bukan karena miskin jadi bodoh,” kata Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yang akrab disapa Pak Oles. Sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu menjelaskan, walaupun bodoh dan miskin ibarat telor dan ayam, saling berhubungan dan berpengaruh, mana yang lebih dulu, apakah ayam atau telor, atau apakah miskin lebih dulu kemudian menjadi bodoh.

Ternyata, orang miskin bisa jadi pintar kalau bersekolah, mendapatkan kesempatan sekolah, misalnya mendapat beasiswa, atau ada orang/ organisasi yang menyeponsori sekolah. Jadi, rantai kemiskinan bisa dipotong dengan pendidikan, agar kemiskinannya bisa menjadi sejahtera.

Jadi, tidak selamanya kemiskinan bisa menyebabkan kebodohan. Akan tetapi kebodohan pasti menyebabkan lacur (miskin). Lacur dalam bahasa Bali bukan saja berarti miskin, tapi sengsara, sakit, rugi, tertimpa masalah, kalah dan mati.

Orang yang tidak mau belajar adalah orang yang bodoh. Orang yang sombong, menganggap enteng, sok tahu, juga bisa disebut bodoh, sehingga akan menghasilkan lacur, banyak masalah, sakit, rugi, sengsara dan mati.

“Tambete ngawinang lacur adalah nasihat kuno dan gampang diingat, agar masyarakat Bali selalu belajar, meningkatkan kemampuan diri agar pintar, ahli, menguasai ilmu dan berpengalaman, agar tidak lacur,” kata Pak Oles. linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini