Uang, Cashflow, Ngutang dan Nabung

0
32
Kadek Brahma Shiro Wididana SE, MM. Staf Ahli Pemasaran PT Karya Pak Oles Tokcer.

Oleh: Kadek Brahma Shiro Wididana, SE., MM. *)
Uang berputar di dalam individu, keluarga, organisasi, perusahaan ataupun negara sebagai alat tukar yang paling mudah diterima. Karena itu uang sangat penting untuk menukarkan kebutuhan materiil (sandang, pangan, papan, pendidikan, transportasi, komunikasi) dan spiritual (kesenangan, hobi, pangkat, kedudukan, keindahan, kenikmatan, cinta).

Dengan demikian kita haruslah mengetahui dan memahami selama kita hidup di bumi, dalam zaman modern, manusia berinteraksi dan saling menukar barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dengan alat tukar yang dinamakan uang.
Cashflow berarti perputaran arus uang. Memutar berarti mencari dan menggunakan. Uang berputar karena ditukarkan menjadi barang dan jasa serta mata uang lain atau kertas berharga.

Perputaran uang dalam skala kecil bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu. Dalam skala yang lebih besar (keluarga, organisasi, kelompok, perusahaan ataupun negara), perputaran uang jauh lebih besar dan kompleks. Kalau cashflownya dalam skala kecil (individu) negative, yakni lebih besar pasak dari pada tiang, lebih besar pengeluaran dari pada pemasukan, jelaslah dalam skala besar cashflow nya negative alias merugi atau bangkrut.

Dapat dibayangkan betapa susahnya kehidupan suatu individu, organisasi, perusahaan, atau negara jika cashflownya negative dan selalu negative, sehingga kelangsungan hidupnya harus selalu disuntik dengan uang atau tambahan modal aias ngutang, kala tidak, tamatlah riwayatnya.

Cashflow yang positif berarti ada uang sisa yang bias ditabung atau diinvestasikan setelah segala kebutuhan yang diperlukan ditukarkan dengan barang dan jasa. Cashflow yang negative berarti kekurangan uang, sehingga dana tabungan, investasi atau saham dicairkan untuk menutupi kekurangan. Investasi atau saham dicairkan untukk mendapatkan dana dengan cara menjual atau meminjam.

Cashflow yang negative merupakan lampu kuning, sehingga haruslah berhati – hati. Cashflow haruslah positif, itu adalah suatu komitmen untuk hidup lebih sejahtera, untuk bias membantu orang lain, memberi sumbangan, sponsor, investasi, perluasan usaha, penelitian dan pengembangan, meningkatkan gaji, memberikan bonus dan tunjangan, menabung, maka cashflow harus positif. Mengapa? Karena cashflow yang negative tidak bias melakukan itu semua.

Bagaimana caranya kita bisa mempertahankan cashflow yang positif? Perbesar pemasukan dan perkecil pengeluaran. Wow gampang sekali, tetapi susah melaksanakanya. Dalam skala individu, organisasi dan perusahaan kita lebih mudah mengatur dan agar pemasukan lebih besar dari pada pengeluaran., karena faktor ekonomi lebih dominan dari pada faktor lainya.

Sebenarnya bukan berapa besar jumlah pendapatan yang kita terima setiap bulan atau setiap tahun, tetapi berapa besar jumlah uang yang dapat kita tabung berupa tabungan atau investasi. Kalau pendapatan besar tetapi pengeluaran jauh lebih besar, sengsaralah hidup kita karena cashflow negative. Hasil kerja kita habis dibayarkan untuk membayar hutang dan bunganya.

Menurut para ahli manajemen dan ahli ekonomi, kita harus mampu dan melatih diri untuk menabung minimum 10% dari pendapatan. Menabung merupakan budaya, kebiasaan, yang bisa dilatih. Menabung berarti belajar hidup hemat, tepat, mengetahui prioritas, produktif dan memperkuat kepribadian untuk mengahdapi tantangan.

Jangan budayakan meminjam atau gali lubang tutup lubang, apalagi gali lubang. Seorang individu, organisasi perusahaan maupun negara yang makmur dan sejahtera muncul dari cashflow yang positif dan budaya menabung.

*) Staf Ahli Pemasaran PT Karya Pak Oles Tokcer

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini