Pak Oles: Kunjungan Wisman 50 Persen Saja Sudah Bersyukur

0
128
Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr saat memberikan motivasi kepada karyawan/i PT. Karya Pak Oles Tokcer

Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, dengan dibukanya kembali pariwisata Bali diharapkan bisa menerima kunjungan 50 persen wisatawan mancanegara saat kondisi normal sebelum Covid sudah bersyukur.

“Separuhnya saja kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke Bali seperti saat normal akan sangat membantu menggerakkan ekonomi Bali, karena 80 persen masyarakat lokal sangat tergantung dari jasa pariwisata,” kata Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles.

Pada acara Simakrama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 dan motivasi ratusan karyawan PT KPOT agar kedepan tetap memiliki semangat dan kreativitas kerja yang tinggi, Pak Oles menjelaskan, wisatawan Australia yang selama ini paling banyak berliburan ke Bali diharapkan tetap memilih Pulau Dewata sebagai tempat berliburan yang aman dan nyaman.

Demikian pula wisatawan dari negara-negara lainnya seperti Jepang, Korea, India dan negara lainnya juga tetap memilih Bali sebagai tempat berliburan. Sementara Rusia yang masih perang, negara di Timur Tengah dan Eropa juga masih terlibat perang belum banyak yang bisa diharapkan kunjungan wisatawannya.

Dalam pandemi Covid-19 yang cukup lama ini sangat mengganggu perekonomian dan tingkat kesejahteraan keluarga yang ditandai dengan tingkat perceraian cukup tinggi hampir semua kabupaten/kota di Bali serta berbagai daerah di Indonesia.

“Ekonomi itu sangat berhubungan dengan tingkat kesejahteraan keluarga, kalau tidak ada uang tidak bisa seperti lagu kita sama-sama makan batu, kalau ada uang abang sayang tak ada uang abang ditendang,” ujar Pak Oles penuh humor.

Itulah resiko tidak stabil dalam rumah tangga akibat faktor ekonomi. Demikian juga belakangan ini banyak orang menipu dengan gaya “crazy rich” yang menyebabkan banyak orang kaya menjadi korban dan jatuh sampai triliun, miliaran rupiah kena tipu. Dengan aflikasi bisa menyedot uang dalam hitungan jam sampai Rp5 miliar.

Itu artinya dalam masa pandemi Covid-19 banyak mempunyai waktu luang sehingga banyak yang melakukan penipuan dengan kemajuan teknologi maupun mengedarkan narkotika dan benda haram lainnya. Semua itu harus kita waspadai agar terhindar dari peristiwa yang merugikan tersebut, ujar Pak Oles. linktr.ee/pakolescom #pakoles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini