Seorang Guru Yoga Internasional, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menilai, kegiatan dan aktivitas yoga, bisa menemukan suatu rasa kemanusiaan cinta kasih kepada Tuhan, semua sesama umat manusia dan seluruh makluk ciptaan-Nya.
“Sebagai budaya, yoga merupakan gerakan olah tubuh, pikiran dan jiwa, untuk satu tujuan yakni damai-sejahtera. Gerakannya banyak jenis, yang disebut pose atau sikap, dan banyak variasi. Ada 2.100 pose gerakan yang sudah dibukukan oleh Daniel Lacerda,” kata Dr. Wididana yang juga Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup di Villa IPSA Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng, daerah pesisir utara Pulau Bali.
“Kegiatan Yoga Internasional kali ini merupakan yang kedua digelar secara berkesinambungan setiap tahun, yang berawal dari pemula, terus belajar untuk menyempurnakan kegiatannya dengan harapan semakin sempurna dan peserta semakin tertarik bergabung dalam kegiatan tersebut,” ujar Dr. Wididana yang akrab disapa Pak Oles.
“Seandainya masing masing pose memiliki sepuluh variasi, maka akan ada 21,000 pose, yang jika itu dilakukan semua bisa membuat kepala pusing dan tulang remuk. Sedangkan waktu manusia untuk melakukan yoga cukup 1 jam sampai dua jam saja, yang tidak lebih dari 100 pose dalam satu sesi latihan,” tegas Pak Oles.
Dalam kegiatan Yoga Internasional yang ke-2 dipimpin lima guru yoga, tiga peserta dari Francis dan puluhan pencinta dan ketertarikan dari masyarakat luas di Bali, regional, nasional dan internasional dalam satu gerakan yoga.
“Kita tidak bisa mengikuti masing-masing asana yang disusun itu bisa memiliki kurang lebih sepuluh variasi gerakan, 21.000 gerakan tidak mungkin bisa mengikuti semuanya, bahkan 50 persen saja susah, karena setiap manusia memiliki perbedaan kekuatan, kelenturan dan setiap latihan hanya berlangsung 1-2 jam, hanya membutuhkan 100 gerakan (pose asanah), jadi 21.000 gerakan itu kita lupakan saja,” tutur Pak Oles.
Ia menambahkan, masing-masing orang, menyesuaikan gerakannya dengan keahlian, dan spesialis yang dimilikinya nanti, semua orang memiliki jalan, menuju yoga masing-masing.
Jalan itulah yang akan ditemui, apakah spesialis yin yoga, hot yoga, hata yoga dan kombinasikan dengan qigong atau gerakan-gerakan lainnya itu bisa, karena tujuannya hanya satu yakni untuk mendapatkan kesejahteraan dan kedamaian.
Oleh karen itu orang suci (Resi zaman dulu) menggabungkan yoga menjadi 12 gerakan saja yang disebut dengan Surya Namaskara. Dari 12 gerakan inilah mulai Surya Namaskara itu diperkenalkan gerakan-gerakan yoga lebih dalam lagi.
Aktivitas dan gerakan yoga untuk mempersatukan dari pada pikiran, hati, badan, jiwa untuk bersama-sama meraih kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Kegiatan tersebut dicanangkan setiap tanggal 21 Juni di seluruh dunia, karena tidak bisa dilakukan pada tanggal yang sama, tapi bulan Juni dilakukan sebagai gerakan International Yoga Day.
Yoga itu adalah warisan dunia yang ditularkan kepada generasi-generasi nantinya secara turun temurun untuk tujuan kesehatan, kesejahteraan dan kedamaian, mempersatukan rasa kita dalam cinta kasih, harap Dr. Wididana.linktr.ee/pakolescom