Instruktur Effective Microorganisms 4 (EM4) pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, Ir. I Gusti Ketut Riksa mengungkapkan, dalam usus manusia terdapat tiga jenis mikroba yang hidup dan berkembang, saling mendukung satu sama lainnya yakni mikroba bermanfaat 20 persen, mikroba berbahaya 30 persen dan mikroba netral 50 persen.
“Menurut Hiromi Shinya, seorang profesor Klinis Pembedahan di Albert Israel Medical Center di New York berpendapat, dari ketiga mikroba dalam usus manusia itu yang memegang kendali adalah bakteri netral,” kata Gusti Ketut Riksa yang juga Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), agen tunggal yang memproduksi dan memasarkan EM4 pertanian, EM4 peternakan, EM4 perikanan dan EM4 limbah ke seluruh daerah di Indonesia yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang.
Ia mengatakan, untuk menjaga keseimbangan ketiga jenis mikroba dalam tubuh tersebut disarankan manusia dapat mengkonsumsi makanan hasil fermentasi seperti tempe, tape, yogurt dan sejenisnya guna mempertahankan mikroorganisme netral dalam usus sehingga tetap menguntungkan untuk memelihara pencernaan dan kesehatan tubuh.
Ketiga jenis mikroba yang masing-masing mempunyai fungsi itu dapat berubah-ubah, yakni yang berguna dan bisa juga membahayakan, jika kondisi lingkungan di tempatnya hidup mengalami perubahan.
Oleh sebab itu manusia disarankan untuk senantiasa mengkonsumsi makanan hasil fermentasi guna mempertahankan mikroorganisme netral dan menguntungkan, sehingga tidak berubah menjadi pathoten yang membahayakan kesehatan bagi tubuh.
Gusti Ketut Riksa menambahkan, meskipun dalam tubuh manusia terdapat mikroba yang berbahaya, enzim yang berguna dalam metabolisme dan dalam tatanan yang ideal. Ketiga jenis mikroba dalam tubuh manusia itu diperlukan keberadaannya secara bersama-sama membentuk sebuah siklus kehidupan.
Mikroba, makluk tidak kasat mata telah menjadi perhatian dunia, berkat memiliki kemampuan yang luar biasa hebat di abad ke 20 ini. Bahwa tatanan, hewan dan manusia dapat melangsungan hidup dan kehidupan berkat adanya mikroba.
Di bumi juga hidup berkat adanya mikroba, kehidupan mikroba bisa ditemui di mana-mana dari lubang kepundan gunung merapi, di dasar laut, timbunan es di kutub, semua permukaan kulit bumi sampai dalam tubuh manusia.
Mikroba dapat hidup pada suhu yang tinggi, suhu rendah, kadar garam yang tinggi, kadar gula yang tinggi, pH yang tinggi, pH rendah. Mikroba hidup dalam populasi dan kepadatan yang tinggi.
Dalam keseimbangan, semua jenis mikroba itu membentuk kehidupan di bumi. Tubuh manusia adalah bagian dari sistem alam dan usus sebagai penghubung diantara keduanya, tutur Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4