Hotel Di Yogyakarta Olah Limbah Dapur Jadi POC

0
98
Membuat pupuk organik cair dari limbah dapur menggunakan bioaktivator EM4.

Sejumlah kalangan hotel di Yogyakarta melakukan inovasi pengolahan sampah  secara mandiri untuk mendukung Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA), salah satunya dengan menyulap limbah dapur diolah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisms4 (EM4) pertanian.

General Manager The Phoenix Hotel, Rulvastina Randy mengungkapkan, langkah pengolahan limbah dapur menjadi POC merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, yakni menekan volume sampah yang dibuang ke TPS Piyungan.

“Upaya menyulap sampah organik menjadi POC telah dilakukan jauh sebelum masa darurat sampah di Kota Yogyakarta,” ungkap Rulvastina Randy. Seperti yang diulas web joglojateng.com. Ia mengharapkan karyawan hotel memisahkan limbah yang dihasilkan. Limbah organik dijadikan POC, sedangkan yang anorganik dikirim ke bank sampah di wilayah tersebut. Menurutnya, cara membuat POC sangat sederhana, yakni hanya menggunakan makanan sisa dan buah yang dicampurkan Molase dan EM4 dengan takaran 1:1. Kemudian ditambahkan air 1/2 dari ember ukuran 50 liter dan didiamkan selama tujuh hari.

“Dan jika sudah mencapai waktu yang ditentukan cairan tersebut dapat digunakan langsung ke tanaman dan bibit tanaman. Agar pada saat tumbuh bibit tersebut mempunyai kualitas yang bagus,” terang Rulvastina Randy.

Rulvastina menambahkan, ada dua cara mengaplikasikan pupuk organik cair ke media tanaman. Pertama mengocorkannya di sekitar pangkal batang serta perakaran tanaman dan kedua dengan menyemprotkannya ke seluruh bagian tanaman.

“Dosis aplikasinya adalah satu liter POC untuk dilarutkan ke dalam 10 liter air atau dengan perbandingan 1:10,” ungkapnya. Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengaku memberikan apresiasi terhadap segala upaya yang dilakukan dalam mengelola sampah. Menurutnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah organik maupun anorganik.

“Sampah organik bisa disulap menjadi pupuk, sementara untuk anorganik bisa bekerja sama dengan bank sampah sekitar,” ujarnya. Hingga kini pihaknya terus menggencarkan edukasi dengan melibatkan lurah dan Forum Bank Sampah. Sehingga mengubah budaya masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah di rumahnya masing-masing.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini