Daun jeruk juga merupakan bahan obat yang aromanya sangat bagus untuk menenangkan pikiran dan bunga jeruk untuk memudahkan bisa tidur nyenyak.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Jamu (DPD GP) Provinsi Bali, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menilai, pohon jeruk (sumaga) memiliki khasiat sebagai obat untuk menyembuhkan gangguan penyakit dan mengantarkan cepat bisa tidur nyenyak.

“Daun jeruk juga merupakan bahan obat yang aromanya sangat bagus untuk menenangkan pikiran dan bunga jeruk untuk memudahkan bisa tidur nyenyak,” kata Dr. Wididana yang juga Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali.

Ia mengatakan hal itu ketika tampil sebagai salah seorang pembicara utama dari sejumlah pembicara pada Lokakarya (Worshop) yang digelar Dewan Jamu Indonesia bekerjasama GP Jamu Indonesia melibatkan 100 peserta di Denpasar baru-baru ini.

Khasiat jeruk untuk kesehatan tersebut merupakan salah satu contoh tanaman herbal yang dimuat dalam pengejawatahan dari Usadha Taru Pramana.

Demikian pula jambu air (pohon sotong) daun-daun yang muda mempunyai manfaat (khasiat) untuk menyetop diare. “Nenek saya senang memelihara tanaman obat seperti daun sirih (base), jika mengalami salah makan yang menyebabkan gangguan perut dapat diobati dengan daun sirih dengan terlebih dulu diiris kecil kemudian ditaruh di atas perut untuk mengatasinya,” ujar Pak Oles alumnus S-3 Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Dalam kertas kerja berjudul “Pengejawantahan Dari Usaha Taru Pramana”, Ia menjelaskan memang banyak sekali tanaman herbal yang berkhasiat obat yang dimuat di lontar tersebut atau yang terekam dalam cerita rakyat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan masyarakat.

Di Bali informasi seperti itu banyak ada lontar, cerita masyarakat, “pawisik”, “nunas” di pura Tambawaras, yang semuanya sebagai branding untuk mendukung proses pengobatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pak Oles menambahkan, pihaknya melalui perusahaan yang berbasis obat-obatan trdisional merupakan terbesar di Bali sudah memanfaatkan jamu yakni loloh dalam arti luas, untuk memproduksi cairan obat dalam, cairan obat luar dan kosmetik.

Hal itu dilakukan sejak mengembangkan usaha tahun 1997 atau 26 tahun yang silam secara industri yakni cairan obat dalam, cairan obat luar dan kosmetik yang memiliki potensi pasar besar didukung dengan informasi-informsi yang diperlukan.

“Dengan demikian kami dapat bekerja baik dengan seluruh staf memiliki misi yang besar sesuai harapan Prof. Konten, jadilah tuan rumah yang baik di negeri sendiri dan menjadi tamu terhormat di negeri orang lain. Oleh sebab itu kita harus bangga terhadap jamu yang produsen dan pemakaiannya semakin banyak,” ujar Pak Oles.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini