Oleh: Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr *)
Foto kami berdiskusi di bale kayu yang disebut gelebeg, diabadikan dan disimpan oleh adik ipar Made Wirayana. 26 tahun kemudian foto itu dikirim kepada saya melalui WA.
Saya masih ingat betul bentuk gelebeg yang dimodifikasi menjadi kamar di ruang atas dan bale diskusi di ruang bawah, sebagai tempat menerima tamu dan menginap.
Sebagian gelebeg masih bisa diselamatkan untuk bale bengong besar, dan sebagian lainnya sudah lapuk dimakan rayap. Seorang lelaki paruh baya berbaju putih yang saya sangka adalah diri saya, ternyata dia adalah bapak saya, yang sekarang sudah berumur 92 tahun.
Seorang lelaki kurus berambut hitam berbaju garis garis biru, yang saya sangka adalah teman wartawan, ternyata dia adalah saya. Body bapak saya 30 tahun yang lalu sangat mirip saya, terutama bentuk kepalanya yang plontos. Nanti 30 tahun kemudian, kalau saya masih ada, pasti juga bentuk tubuh saya akan menyerupai bapak saya yang menjadi semakin ringkih. Itulah perubahan.
Saya tidak membayangkan perubahan terjadi secepat ini. Secara perlahan, setiap hari perubahan Villa IPSA terjadi secara bertahap, melalui pembangunan dan perbaikan. Tamu-tamu pelatihan dan kunjungan pertanian organik terus berdatangan, memuncak, kemudian melandai dan sampai ke titik nol, saat Covid selama 3 tahun, kemudian berbenah lagi, tamu datang lagi.
Begitulah perubahan. Alam terus terbuka akan perubahan, alam bisa menyesuaikan dirinya, meremajakan dirinya. Manusia juga berubah dari bayi, anak, remaja dan menua, kemudian mati, selanjutnya diperbaharui oleh generasinya yang baru. Regenerasi adalah kata kunci untuk bisa berhasil menjalani perubahan.
Regenerasi artinya tumbuh kembali, hidup kembali. Regenerasi alam dilakukan dengan memperbaiki dirinya sendiri, tanah yang rusak dan beracun, atau hutan yang terbakar bisa kembali hidup, karena tumbuh tanaman baru, hidup mikroorganisme baru, hidup hewan baru.
Regenerasi bangunan atau infrastruktur dilakukan dengan perbaikan dan peremajaan bangunan. Regenerasi organisasi dilakukan dengan perbaikan manajemen dan leadership.
Regenerasi manusia dilakukan dengan belajar dan melahirkan, mencetak generasi dan pemimpin baru. Tanpa regenerasi, bumi dengan segala isinya berhenti tumbuh, berhenti berkembang. Organisasi juga bisa mati, bisa selesai. Villa IPSA masih bisa hidup karena regenerasi.https://linktr.ee/em4
*) Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup,Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang.