
Pembinaan dilakukan PT. Songgolangit Persada Cabang Jakarta sebagai upaya optimalisasi pekarangan rumah yang sedang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) “Kenanga” di Desa Sukaratu, Garut. Pembinaan dilakukan melalui pembuatan pupuk Bokashi, menggunakan bahan yang mudah diperoleh dari sekitar rumah.
Bokashi adalah pupuk yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut difermentasi dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi.
Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism 4 (EM4). Penggunaan EM4 tidak hanya mempercepat proses fermentasi, namun juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.
Pembuatan Bokashi dipandu oleh Bapak Dadang dari PT. Songgolanggit Persada, menggunakan bahan berupa kotoran sapi, sekam bakar, dan bahan organik limbah pertanian, seperti jerami padi, sisa sayuran dan daun kering. Seluruh bahan kemudian difermentasi menggunakan EM4. Setelah 14 hari, Bokashi siap digunakan “Bokashi berhasil ditandai bau harum khas wangi tape,” terang Dadang, Marketing SLP.
Praktek Bokashi dilakukan di sekertariat KWT di Desa Sukaratu, kegiatan ini diikuti oleh sebagian anggota KWT kenanga totalnya berjumlah 32 orang. KWT kenanga berdiri sejak 2018 Silam.
Siti Jubaedah selaku ketua KWT Kenanga, sangat mengapresiasi pembinaan yang dilakukan oleh SLP, terlebih kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, kedepan juga akan dilakukan praktek pembuatan pupuk organik cair (POC), pengolahan limbah rumah tangga, pembuatan pestisida organik, serta pembuatan media tanam Polybag.
“Kami sudah lama mengunakan EM4, selama ini kami hanya menyiram EM4 pada bahan pupuk, ternyata perlu ditambahkan molase untuk mengaktifkan bakteri, pertemuan ini besar sekali saya rasakan manfaatnya, tidak hanya saya, tetapi anggota lain yang hadir, terimakasih kepada Tim SLP melalui pertemuan ini kita dapat belajar membuat bokashi dengan benar,” ungkap Siti Jubaedah.https://linktr.ee/em4