Staf Ahli: Kekuatan EM Pada Bakteri Fotosintetik

0
112
Staf Ahli PT. Songgolangit Persada Ir. I Gusti Ketut Riksa dalam sebuah aktivitas.

Kekuatan Effective Microorganisms (EM) teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan itu terletak pada bakteri fotosintetik yakni  bakteri abadi, tahan hidup pada suhu di atas 1.000 derajat celsius.

“Hidup bakteri ini menyintese zat-zat yang berbahaya seperti H2S, methan dan amoniak, bahkan fotosintesa ini belakangan diketahui dapat menekan racun-racun kimia, limbah industri, logam berat, oksigen bebas bahkan radiasi nuklir,” kata Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa.

Ia yang juga sebagai instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu menambahkan, eksekresinya berupa zat-zat bioaktif seperti antioksidan, hormon, enzim dan lain-lain.

Pada simpul ini dapat dikatakan bahwa setelah EM diberi bahan organik berupa bagian-bagian tanaman (herbal) dan kotoran (kencing hewan) lalu difermentasi hasilnya ialah biopestisida, biofungsisida, biobakterisida dan bahkan biodesinfektan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, sekaligus agen pelestarian lingkungan.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pemilihan semua bahan untuk membuat yang serba bio tersebut harus tepat jenis, tepat cara dan tepat waktu fermentasi.

Gusti Ketut Riksa menjelaskan, pemilihan sebuah mikroba tergantung pada titik pandang, dari mana memulainya. Di alam tanpa batas tidak bisa melakukan pengelompokan yang begitu tegas antara yang yang menguntungkan dan merugikan.

Suatu fenomena dapat saja bersifat menguntungkan dan pada fenomena yang lain bersifat merugikan. Dalam sebidang tanah  misalnya yang terlanjur dikuasai oleh mikroba merugikan atau pathogen yang terjadi selanjutnya semuanya dapat memanggil grup sejenis.

Semakin ditambah dengan bahan organik kondisi pathogen akan semakin banyak jenis dan jumlah yang menyebabkan bau busuk dan kondisi oksidatif.

Untuk mengembalikan ke kondisi yang antioksidatif perlu cairan EM yang lebih banyak dengan konsentrasi yang semakin pekat dan frekwensi siraman yang semakin sering.

Teknologi EM dimanfaatkan untuk mendaur ulang limbah organik di alam dengan mikroorganis alam. Siklus tersebut percis sama dengan apa yang terjadi di alam.

Siklus ini persis sama dengan apa yang terjadi di alam, artinya teknologi EM merupakan proses alam yang telah memperoleh sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai.

Oleh sebab itu teknologi EM sangat aman untuk diteraokan dalam brbagai aspek kehidupan dalam jangka waktu yang panjang, tanpa menimbulkan pengaruh negtif, ujar Gusti Ketut Riksa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini