Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menilai, pemanfaatan Effective Microorganisms (EM4) bidang perikanan untuk meningkatkan kualitas air, produksi ikan dan udang mulai mengalami kemajuan pesat sejak tahun 2000, 2003 hingga sekarang.
“Hal itu dipicu dengan terjadinya ledakan virus yang menyerang budidaya perikanan, terutama tambak dan EM perikanan mampu tampil memberikan harapan baru terhadap prospek bisnis perikanan,” kata Dr. Wididana ketika tampil sebagai pembicara dalam Webinar mengusung tema “Teknologi Fermentasi untuk Budidaya Perikanan”.
Webinar yang digelar Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali menampilkan tiga pembicara, dua pembicara lainnya adalah Dr. Senny Helmiati, S.Pi, MSc dan Istiqomah, S.Pt, M.Si, Ph.D, keduanya dosen Program Studi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta .
Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang itu menambahkan, ledakan virus yang menyerang usaha tambak udang terjadi tahun 1988-1989 hasil penelitian menunjukkan, dengan perlakuan EM selama setahun mampu mengatasi ledakan virus sehingga mengantarkan usaha budidaya perikanan kembali normal memberikan harapan dan mempunyai prospek cerah.
Hasil penelitian di Peru yang dipublikasikan
Seventh International Conference Kyusei Nature Farming mengungkapkan, dengan perlakuan EM produksi udang tumbuh sebesar 1.400 kilogram per hektar.
“Dengan perlakuan EM dan bokasih yakni dedak, kotoran ternak difermentasi dengan EM untuk tanah dasar tambak mampu memberikan harapan baru.” ujar Dr. Wididana yang perusahaannya PT SLP merupakan agen tunggal untuk memproduksi dan menjual EM4 di Indonesia yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang.
Dengan EM4 kematian ikan dan udang dapat ditekan secara maksimal, konversi pakan dapat diturunkan sehingga lebih hemat dan effisien.
Dr. Wididana menunjukkan, catatan penelitian produksi udang di Peru sebagai berikut, bokashi 300 kg/hektar ditebarkan di tanah dasar tambak, EM disemprotkan ke kolam 100 liter per hektar, bokashi 15 kg + EM 1,5 liter +molasse 1,5 liter +100 liter air difermentasi 48 jam diaplikasikan 10 liter/ha untuk makanan phytonplankton.
EM 0,1 persen digunakan setiap hari 50 liter/hari/ha melalui sistem tetes, pakan udang diberi perlakuan EM sehingga penyakit virus white spot menurunkan produktivitas paling sedikit 25 persen, namun setelah setahun perlakuan EM terjadi peningkatan produksi udang yang signifikan. https://linktr.ee/em4