Komoditas Pertanian Dukung Industri Pangan dan Kesehatan

0
77
Sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar saat melakukan PKL di PT Songgolangit Persada.

Pakar pertanian organik, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, pelaku usaha bisnis yang digeluti seorang sarjana pertanian mampu menghasilkan komoditas pertanian yang bermutu untuk mendukung pengembangan industri pangan dan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kesehatan dan umur harapan hidup.

“Produk pertanian organik yang dihasilkan negara-negara maju seperti Amerika, China dan Australia sepenuhnya memanfaatkan pupuk organik sehingga lahan menjadi subur dan menghasilkan bahan pangan yang diperlukan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Dr. Wididana yang juga Direktur Utama PT Songgolangit Persada pada Webinar zoom “Praktisi Mengajar Pengembangan Pertanian Perkotaan” di hadapan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Unas) Jakarta, baru-baru ini.

Dr. Wididana yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta dalam mata kuliah yang dipandu dosen Unas Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr itu menegaskan, di berbagai daerah di Indonesia banyak tanah-tanah subur yang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk menghasilkan bahan pangan yang diperlukan masyarakat setempat.

Penghasil kebutuhan bahan pangan maupun bahan bahu industi pangan dan kesehatan memerlukan terobosan teknologi dan kreasi seperti traktor untuk memudahkan proses pengolahan lahan sehingga anak-anak muda tertarik menggeluti sektor pertanian yang menjanjikan harapan dan peluang besar itu.

Dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia itu, Indonesia kini sudah banyak kedatangan traktor dari China dan Jepang dengan harga yang cukup terjangkau.
Setelah pengolahan lahan disertai dengan pemupukan organik dengan memanfaatkan limbah-limbah organik sentuhan Effektive Microorganisms (EM), teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dr. Wididana, alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang adalah agen tunggal yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang untuk memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 di Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan di negeri Sakura tahun 1990 itu pulang ke Indonesia dengan mengantongi sertifikat EM sekaligus membawa lisensi untuk mendirikan pabrik EM di Indonesia yakni di Jawa Barat dan Bali.

Setelah hampir 32 tahun memproduksi, mempromosikan dan menjual EM4 pertanian, perikanan, peternakan dan EM4 limbah ke seluruh daerah di Indonesia sekarang diterima kalangan petani, peternak, petambak dan masyarakat luas yang dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Sampah, kotoran ternak dan limbah organik dapat didaur ulang dengan sentuhan teknologi EM menjadi pupuk organik padat dan cair yang dapat menyuburkan tanaman, ujar Dr. Wididana. linktr.ee/pakolescom #EM4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini