Kuntoadji: Tidak Ada Sapinya Terserang PMK

0
100
Seorang pekerja sedang memberi pakan sapi di Edupark Rodjo Tani Ternak (Tater) Desa Bogares Kidul, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Pemanfaatan probiotik Effective Microorganisme 4 (EM4) terhadap seluruh ternak sapi pembibitan yang populasinya mencapai 60 ekor menjadikan pertumbuhannya sangat bagus dan kondisinya sehat.

Bahkan pada waktu wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terjadi di sejumlah daerah di Indonesia waktu yang lalu, seekorpun sapi piharannya tidak ada yang terserang penyakit ternak yang berbahaya tersebut.

“Ternak sapi saat terjadi wabah PMK sempat divaksin oleh petugas Dinas Peternakan setempat, namun seluruhnya sehat dan terhindar dari musibah yang tidak menyenangkan itu,” ,” kata Udrayaka Kuntoadji, pengelola ternak Sapi Edupark Rodjo Tani Ternak (Tater) Desa Bogares Kidul, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ketika menerima kunjungan tim youtube PT Songgolangit Persada dari kantor Pusat di Denpasar, Bali, baru-baru ini.

Ia mengatakan, menggunakan EM4 peternakan untuk berbagai kepentingan pengembangan ternak sapi mulai dari untuk campuran air minum ternak, mengatasi masalah bau dari limbah ternak, membersihkan kandang dan memfermentasi pakan ternak.

EM4 peternakan mempunyai manfaat untuk mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan koroan, mengurangi jumlah lalat, memperbaiki kesehatan ternak, mengurangi ketegangan, meningkatkan mutu daging, memperbaiki kesuburan ternak dan mengurangi jumlah kematian ternak.

Sentuhan EM4 sangat bermanfaat untuk melakukan fermentasi terhadap jerami, limbah jagung dan hijauan pakan ternak lainnya sehingga memiliki persediaan pakan permentasi sepanjang tahun untuk puluhan ekor sapi pembibitan.

Dengan memberikan pakan ternak fermentasi menggunakan EM4 mampu meningkatkan pertumbuhan berat badan sapi, tidak pernah sampai kekurangan pakan, karena dengan EM4 mampu mengawetkan pakan ternak sepanjang tahun.

“EM4 ini sangat membantu usaha pengembangan pembibitan ternak sapi yang bermutu, dengan harapan mampu memberikan prospek cerah terhadap pengembangan ternak dalam memenuhi kebutuhan daging nasional,” harap Udrayaka Kuntoadji.

Usaha pembibitan ternak sapi yang populasinya kini mencapai 60 ekor hanya mempekerjakan tujuh orang, yakni lima orang memelihara ternak dan dua orang sebagai satuan pengamanan (Satpam).

Populasi ternak pembibitan tersebut diharapkan lebih meningkat di masa-masa mendatang, mengingat prospek pengembangannya sangat cerah dan ketersediaan hijauan pakan ternak sangat besar, kata Udrayaka Kuntoadji.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini