Pakar pertanian organik, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, mahasiswa fakultas pertanian setelah menyelesaikan program pendidikan S-1 dapat menambah ilmu dan keterampilan dengan mengikuti kursus singkat yang berbasis ilmu terapan.
“Belajar ilmu terapan melalui kursus, praktek, magang atau sambil kerja pada sore hari maupun melalui program Pasca Sarjana (S-2) akan mampu mendalami ilmu terapan, marketing maupun masalah sosial untuk bisa mengantarkan dirinya menjadi tenaga ahli,” kata Dr. Wididana yang juga Direktur Utama PT Songgolangit Persada pada Webinar zoom topik “Praktisi Mengajar Pengembangan Pertanian Perkotaan” dihadapan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Unas) Jakarta, baru-baru ini.
Dr. Wididana yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta dalam mata kuliah yang dipandu dosen Unas Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr itu menambah, sarjana pertanian yang memiliki keterampilan sesuai bidangnya yang dikemas dengan ilmu terapan lainnya dapat menjadi tenaga ahli, peneliti dan instruktur.
“Tenaga ahli dengan pendidikan yang latarbelakang pertanian itu juga sangat diperlukan perusahaan lain seperti asuransi, bank dan badan usaha lainnya sehingga mampu menghasilkan uang dari menjual pengalamannya,” ujar Dr. Wididana yang sukses mengembangkan sejumlah perusahaan yang bernaung di bawah PT Karya Pak Oles Grup.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Udayana itu mengaku, banyak teman-teman sukses di Kementerian Pertanian, pemerintah provinsi dan di berbagai tempat lainnya asalkan fokus dan tekun
Menjadi pekerja mandiri sebenarnya bisa lebih rileks dengan mendirikan konsultan pertanian, menjadi penulis atau pembicara dalam seminar yang berlatar belakang biologi.
Sarjana pertanian memiliki daya imajinasi yang lebih tinggi, misalnya penulisan yang berhubungahn dengan makluk hidup, tentang sawah yang kering, limbah maupun kondisi pasar produk pertanian.
Pertanian adalah kunci sukses menghasilkan berbagai produk, siapa yang mengetahui hasil penelitian akan menjadi ahli, misalnya bagaimana hidup sehat dan membuat kualits lingkungan yang bagus.
Tenaga ahli yang mampu mewujudkan hal itu tentu mendapat bayaran yang mahal dari pemerintah, yayasan atau perusahaan swasta yang akan menerapkan hasil penelitian itu dalam usaha bisnis.