Pakar Organik: Sarjana Hasilkan Produk Bahan Makanan Sehat

0
57
Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, Direktur Utama PT. Songgolangit Persada.

Pakar Pertanian organik, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr  menekankan, sarjana pertanian di era globalisasi dewasa ini dituntut mampu menghasilkan produk pertanian yang dapat diolah menjadi bahan makanan sehat, suplemen untuk kecantikan dan  kebugaran yang dapat diproduksi secara massal.

“Masyarakat dunia membutuhkan makanan yang sehat, makanan yang bergizi dan dijual di tempat yang bergengsi harganya akan meningkat berlipat ganda dibandingkan dijual di pasar tradisional,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada Dr. Gede Ngurah Wididana pada Webinar “Pengembangan Pertanian Perkotaan” yang digelar Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Unas) Jakarta, baru-baru ini.

Dr. Wididana yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta dalam webinar yang dipandu dosen Unas Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr mencontohkan secara gampang kopi bubuk, gula pasir dan air hangat untuk satu cangkir seharga Rp5.000.

“Kalau minuman kopi tersebut dari bahan kopi organik dijual di bar harganya bisa mencapai Rp30.000 atau enam kali lipat,” ujar Dr. Wididana.

Oleh sebab itu teknologi pertanian dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, didukung pengalaman dan pendidikan sehingga komoditas yang dihasilkan itu sesuai kebutuhan.

“Mudahan-mudahan Universitas Nasional Jakarta mampu mencetak sarjana yang mampu menghasilkan produk bahan makanan yang sehat, suplemen bahan kecantikan dan kebugaran yang menjadi dambaan setiap orang,” ujar Dr. Wididana.

Ia menekankan, sarjana pertanian untuk senantiasa kreatif, produktif melalui pola pikir, bekerja mencari solusi bertani sebagai industri untuk kebugaran, kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.

Orang-orang yang menekuni yoga selalu berpikir untuk mengkonsumsi makanan sehat, hidup sehat dan bagaimana awet muda, dengan makanan yang berkualitas.

Untuk itu pembangunan pertanian ke depan menghadapi tantangan antara lain bagaimana untuk memproses beras merah yang bagian kulit arinya bermanfaat untuk kesehatan masih tetap menempel pada butiran-butiran  beras tersebut.

Teknologi untuk proses pengolahan padi menjadi beras yang mampu menghasilkan produk makanan yang sehat, sebagai bahan baku kecantikan seperti di Prancis, Korea dan Jepang sehingga beras tersebut harganya menjadi cukup mahal, ujar Dr. Wididana. https://linktr.ee/em4 #EM4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini