Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengungkapkan ketika mendaftarkan perusahaannya 25 tahun yang silam, tepatnya 9 Agustus 1997 semua orang yang mendengarnya sempat tertawa.
“Tidak masalah, padahal kata oles diyakini mengandung sebuah mantra yang bisa tertaman dalam pikiran bawah sadar, Minyak Oles Bokashi menjadi merk yang bagus,” kata Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles ketika menjawab pertanyaan WS Artha, SE, SH, pewawancara “MyWORLD TV Chanel”.
Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang itu mempunyai keyakinan Minyak Bokashi yang diproses dengan teknologi Effetive Microorganisms (EM) dari Jepang mempunyai kualitas baik, mengalir dan diterima masyarakat luas.
“Apapun yang kita miliki sebuah kualitas, dengan keyakinan Minyak Oles Bokashi pada suatu saat nanti akan menjadi sesuatu yang berkenan di hati masing-masing, konsumen dan masyarakat dunia,” ujar Pak Oles.
Ketika ditanya pewawancara WS Artha, bagaimana Pak Oles membiayai bisnis yang baru dikembangkan dalam pertama kali menekuni aktivitas bisnis, suami dari Komang Dyah Setuti SSn.M.I.Kom itu menjelaskan, manajemen orang Bali menggunakan apa yang mereka miliki saat itu.
Bagaimana kita bisa mengelola usaha bisnis itu dengan efisien, tidak konsuntif, mampu tumbuh mandiri (berdikari) yakni berdiri di atas kaki sendiri, ujar Pak Oles mengutif ungkapan yang kren dari Presiden Soekarno.
Semua itu berkat kemampuan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan produksi dengan penuh percaya diri akhirnya usaha yang dibangun itu tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Kami dalam merintis usaha awal itu tidak menggunakan modal dari bank, astungkara dapat tumbuh dan berkembang. Setelah itu baru kemudian mengembangkan perusahaan didukung konsep manajemen modern, termasuk didukung modal dari pihak perbankan,” ujar Pak Oles.linktr.ee/pakolescom