Kalangan milenial mempunyai niat luhur untuk mengembangkan dan melestarikan jamu warisan leluhur memanfaatkan bahan-bahan yang mudah, murah diperoleh dari lingkungan sekitarnya untuk memelihara kesehatan diri sendiri bersama angota keluarga.
“Luar biasa yang muda berkreasi untuk mengangkat kembali minuman sehat jamu, apa yang menjadi tradisi dan peninggalan nusantara yang sudah mulai dilupakan, kata Ni Made Sinarsari, A.Md. Keb.S. Ker. H. MSI, dosen Fakultas Yoga Kesehatan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar di Kang Zanger Bokshi Farm, Denpasar Timur, Sabtu (8/10/22).
Ia mengatakan hal itu ketika tampil sebagai pembicara
pada pelatihan yang mengusung tema “Buatlah Jamumu sendiri” dari bahan yang mudah dan murah diproleh dari lingkungan sekitar yang melibatkan puluhan kalangan milenial.
Lewat pelatihan membuat jamumu sendiri yang digagas Kepala Unit Digital Marketing PT Karya Pak Oles Tokcer, Wibhuti Emriko B.Sc., M.Sc itu akan mampu menggugah kembali anak-anak muda, ibu muda dan sebayanya untuk sehat dengan cara alami.
Kang Zanger Bokashi Farm menawarkan konsep pertanian organik perkotaan (Pak Oles Green School) kolaborasi Warung Bokashi, restoran di tengah hamparan ratus jenis tanaman herbal berkhasiat obat sangat mendukung kegiatan pelatihan “buatkan jamumu sendiri” karena semua bahan yang diperlukan tersedia, ujar Ni Made Sinarsari, yang mempunyai latarbelakang sebagai seorang bidan.
“Kita bisa berbicara dengan nyaman, karena tempatnya mendukung, terdapat fasilitas, tanaman penunjang, tersedia hidangan yang sehat, sehingga diskusinya betul-betul enak dilakukan dan memberikan manfaat,” ujarnya.
Upaya pelatihan “Membuat jamumu sendiri” merupakan sebuah upaya terobosan anak-anak muda untuk bisa sehat secara mandiri, sesuai program pemerintah yang mengharapkan masyarakat mandiri dalam bidang kesehatan.
“Salah satu poin yang bisa kita lakukan adalah dari kita sendiri, yakni dari dapur kita sendiri, sesuai dengan tema yakni Buat jamumu sendiri tentu akan memberikan manfaat untuk hidup sehat dan mandiri,” tutur Ni Made Sinarsari yang dengan senang hati mengarahkan mahasiswanya menjual jamu yang ternyata sangat laris dimasa pandemi covid-19.linktr.ee/pakolescom