Urban Farming Wujudkan Lingkungan Rindang dan Sejahtera

0
97
Dr. Ir. Gede Ngurah Wididaa, M.Agr dalam pemberian pembekalan secara online kepada mahasiswa Unas Jakarta.

Pembangunan pertanian organik perkotaan (urban farming) sebagai gerakan moral masyarakat kota dari masing-masing rumah tangga dengan menyiasati atap rumah (rooftop) memanfaatkan media pot untuk mengembangkan berbagai jenis komoditas akan mampu mewujudkan lingkungan yang nyaman, rindang, asri dan sejahtera.

“Salah satu fungsi setelah panen hasil pertanian organik itu dapat dijadikan sebagai bahan makanan yang mampu meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yang bernaung di bawah PT Karya Pak Oles Grup.

Dr. Widi yang akrab disapa Pak Oles juga menjabat sebagai dosen terbang (akademisi) Universitas Nasional (Unas) Jakarta mengungkapkan hal itu ketika memberikan pembekalan “Pembangunan Pertanian Perkotaan Mewujudkan Kemandirian Pangan dan kehidupan yang sejuk” secara online kepada mahasiswa yang dipandu Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr, baru-baru ini.

Dr. Widi, alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus, Okinawa Jepang itu menekankan, semua ilmu harus dipraktekkan dalam aktivitas kehidupan manusia berdasarkan filosofi, atau dalam konsepnya berpengaruh terhadap kehidupan dan lingkungan yang lestari.

Pembangunan pertanian organik perkotaan, meskipun terasa berat, jika diterapkan sebagai gerakan moral seluruh masyarakat kota akan dapat menciptakan lapangan kerja, karena dampaknya sangat luas bagi pedagang kaki lima, usaha kecil menengah dan gerakan koperasi.

Urban farming yang sudah diterapkan sejumlah kota-kota besar di dunia memunculkan gagasan-gagasan kreatif dan hal itu jauh lebih penting seperti menulis yang bisa dijadikan buku yang mampu mencerdasakan kehidupan bangsa.

Demikian pula hotel atau vila yang lingkungannya asri dengan latar belakang suksesnya pembanguan pertanian organik menjadi laris banyak wisatawan yang menginap di hotel tersebut, berbeda dengan akomodasi yang gersang selalu dijauhi pelancaong.

Dr. Widi menekankan, upaya melestarikan budaya pertanian perkotaan dapat dilakukan dengan baik, agar generasi muda mendatang dapat mewarisi proses produksi pertanian, agar tidak bisa makan saja, karena hal itu dikhawatirkan tidak menghargai proses produksi bahan pangan.

Demikian pula hanya tahu bunga ini indah, tetapi tidak bisa membuat bibit, mengawinkan bibit bunga lalu ditanam sehingga tumbuh menjadi tanaman bunga yang subur dan indah.

Faktor kesehatan, umur panjang untuk pria dan wanita tetap enerjik, serta ganteng dan cantik erat kaitan dengan pertanian organik. Jepang, Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan negara maju lainnya mengembangkan pembangunan pertanian organik untuk mewujudkan ketahanan pangan.

“Suatu negara kalau terjadi perang tanpa memiliki ketahanan pangan, persediaan pangan bisa menjadi bangkrut, untuk itu semua negara harus memiliki ketahanan pangan yang mantap, dan bahan makanan itu bisa ditukarkan antar negara (barter),” ujar Dr. Widi. . https://linktr.ee/em4 #EM4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini