
Salah satu kunci keberhasilan dalam pemeliharaan ternak ayam broiler adalah manajemen litter atau alas kandang yang baik. Litter merupakan alas kandang yang berfungsi untuk menyerap air, menyerap amonia, isolasi panas, dan meminimalkan ayam kontak langsung dengan lantai.
Di Indonesia, litter biasa diartikan sebagai sekam, karena sebagian besar peternak menggunakan sekam padi. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Pak Oles Green School, Koentjoro Adijanto saat mengunjungi budidaya ternak ayam broiler di Sumayasa Farm, Jalan Bangsing, Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
“Kelebihan penggunaan sekam padi selain lebih efisien dalam menyerap kelembaban, mengurangi resiko luka pada kaki dan tubuh ayam, suhu kandang stabil, harganya lebih murah, mudah didapatkan, serta limbah sekam yang telah digunakan sebagai alas kandang dapat dijual kembali sebagai bahan pembuatan pupuk organic,” ujar pria yang akrab disapa Yoyok.
Ia menambahkan, dibeberapa daerah sekam padi sulit didapat karena panen padi yang hanya satu tahun sekali. Salah satu upaya yang dapat dilakukan peternak ayam yaitu dengan melakukan daur ulang litter dengan cara pemberian probiotik pada litter agar dapat digunakan kembali.
Probiotik yang dikenal dipasaran adalah EM4 (Effective Mikroorganisms 4) peternakan. Litter daur ulang potensial digunakan sebagai bahan litter karena dapat mengurangi biaya pemeliharaan.
Dalam penelitian lebih lanjut dijelaskan bahwa penggunaan litter daur ulang dapat meningkatkan efisiensi performa ayam ras pedaging tanpa memiliki efek yang buruk pada lingkungan jika ditangani dengan baik.
Litter sekam padi pada Sumayasa Farm, Pupuan, Tabanan, Bali dapat digunakan hingga enam kali panen atau satu tahun sekali baru mengganti sekam. “Pilih EM4 Yang Sudah Pasti,” tegas Yoyok.https://linktr.ee/em4