Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr., atau yang akrab disapa Pak Oles, menegaskan pentingnya peran akuntan dalam pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis. Hal itu ia sampaikan dalam Talkshow Akuntansi Bicara Budaya Jilid 10 (ACARYA #10) yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, belum lama ini.
Menurut Pak Oles, akuntan adalah pihak yang paling memahami kondisi keuangan perusahaan secara detail, mulai dari pemasukan, pengeluaran, hingga pengelolaan stok bahan baku dan produk jadi.
“Akuntan itu sangat akrab dengan data. Mereka tahu dari mana asal pengeluaran seperti listrik, parkir, internet, bahan baku, hingga ke produk-produk yang laku maupun yang tidak laku. Kalau punya 100 produk dan masing-masing terdiri dari 10 komponen, itu bisa ribuan jenis. Akuntan tahu semua itu,” jelas Pak Oles.
Pak Oles yang juga alumnus Faculty of Agriculture, University of The Ryukyus, Okinawa, Jepang, menekankan bahwa akuntan yang baik harus bisa berdiskusi aktif dengan pemilik bisnis atau pengambil keputusan. Ia menyebut peran akuntan mirip dengan seorang dokter yang mampu menganalisis “kesehatan” keuangan perusahaan berdasarkan data.
“Investor sering kali tidak tahu apa penyebab keuntungan menurun atau naik. Akuntan yang harus menjelaskan. Komunikasi itu penting, bukan hanya sebulan sekali, enam bulan sekali atau setahun sekali. Akuntan harus aktif,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyinggung pula pentingnya akuntan dalam urusan perpajakan yang semakin terbuka. Tanpa pemahaman dan pengawasan akuntan, perusahaan bisa terjebak masalah hukum seperti denda atau tunggakan pajak, yang pada akhirnya bisa merugikan secara finansial hingga memaksa menjual aset.
Peran Akuntan Tak Bisa Diabaikan
Ketika ditanya apakah seorang pengusaha harus memiliki akuntan profesional, Pak Oles menegaskan bahwa akuntan adalah bagian dari tim analis yang sangat penting dalam mendiagnosis kondisi keuangan dan operasional bisnis.
“Seperti dokter yang tahu penyebab penyakit—apakah karena jantung, paru-paru, atau stres—akuntan juga bisa melihat masalah dari sisi keuangan. Mereka seperti polisi keuangan yang mencatat dan memberi peringatan,” tambahnya.
Dalam konteks siapa yang bertanggung jawab penuh atas kondisi finansial perusahaan, Pak Oles menyatakan bahwa tanggung jawab itu ada pada seluruh elemen organisasi.
“Sama seperti makhluk hidup, perusahaan dipengaruhi banyak faktor. Kalau pencatatan tidak akurat atau tidak jujur, akan ada kebocoran. Seperti kapal bocor, lama-lama tenggelam. Itu yang menyebabkan banyak BUMN dan perusahaan gagal, bahkan lari dari tanggung jawab hukum,” ujarnya.
Pak Oles menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya integritas, efisiensi, dan transparansi dalam menjalankan usaha.
“Kalau tujuan tidak jelas dan budaya tipu-menipu tumbuh, itu pasti hancur. Negara saja bisa runtuh, apalagi UMKM. Jadi penting mencatat dengan presisi agar bisa berprestasi. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang,” pungkasnya.
Talkshow ACARYA #10 ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Accounting Education Fair Jilid 10 (AEF #10) yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Undiknas. Kegiatan ini diharapkan terus menjadi platform pembelajaran dan pertukaran wawasan antara praktisi dan akademisi, terutama dalam membangun bisnis yang berintegritas dan berkelanjutan di era modern.linktr.ee/pakolescom