Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr., mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk kembali menemukan makna sejati dari bekerja. Dalam sebuah pernyataan terbarunya, pria yang akrab disapa Pak Oles ini menyoroti pentingnya menerapkan filosofi Ikigai asal Jepang dan nilai Yadnya dari budaya Bali dalam kehidupan profesional dan pribadi.
Menurut Pak Oles, Ikigai merupakan konsep mendalam dalam budaya Jepang yang bermakna “alasan untuk hidup” atau “alasan untuk bangun setiap pagi”. Meski sulit diterjemahkan secara langsung, esensi Ikigai terletak pada kebahagiaan dalam menjalani hidup dan pekerjaan yang bermakna.
“Mengapa kita bekerja? Generasi muda sekarang cenderung menjawab: karena uang. Ini praktis, namun dangkal. Pemikiran semacam ini menjauhkan kita dari profesi yang memerlukan ketekunan dan proses panjang, seperti petani, seniman, atau perajin,” ujar alumni University of The Ryukyus, Okinawa, Jepang ini.
Profesi Tradisional Ditinggalkan
Pak Oles menilai, banyak generasi muda kini lebih memilih pekerjaan instan demi penghasilan cepat. Pekerjaan seperti ojek online atau menjadi tenaga kerja kasar di luar negeri menjadi pilihan utama, sementara profesi-profesi tradisional yang sarat nilai dan seni perlahan ditinggalkan.
“Konsep ngayah, bekerja dengan ikhlas dan pengabdian, kini semakin memudar. Padahal, ini adalah warisan budaya kita yang tak ternilai,” tambahnya.
Ikigai dan Yadnya: Dua Filosofi, Satu Jiwa
Dr. Wididana menekankan bahwa Bali sebenarnya memiliki konsep serupa dengan Ikigai, yakni Yadnya—bekerja sebagai bentuk persembahan suci kepada Tuhan, sesama, dan alam. Namun dalam praktiknya, Yadnya sering kali dimaknai sempit sebagai bagian dari ritual keagamaan semata.
“Padahal, bekerja pun bisa menjadi Yadnya, jika dilakukan dengan dedikasi, cinta, dan tanpa pamrih,” tegasnya.
Ia menyebutkan lima prinsip dasar dalam filosofi Ikigai yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan kerja sehari-hari:
1. Memulai dari hal kecil
2. Tidak terikat pada hasil
3. Hidup terus berkembang dan berkesinambungan
4. Gembira dengan hal-hal kecil
5. Hadir sepenuhnya di waktu dan tempat saat ini
Bekerja Bukan Sekadar Cari Uang
Pak Oles menekankan bahwa orang yang memiliki Ikigai akan bangun pagi dengan semangat, bekerja dengan cinta, dan selalu kreatif serta inovatif. Ironisnya, kata dia, justru dari pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati itulah, uang dan pengakuan akan datang dengan sendirinya.
“Ikigai dimulai dari cinta terhadap pekerjaan, bukan dari uang. Ketika seseorang fokus, teliti, dan sabar, hasil luar biasa akan datang pada waktunya,” jelasnya.
Namun di era digital ini, ia menyayangkan maraknya gaya hidup instan dan budaya flexing. Banyak orang ingin sukses dengan cepat, meski mengorbankan integritas. Bahkan tak sedikit yang terjebak dalam praktik penipuan atau korupsi demi pencitraan.
“Itu bukan jalan Ikigai. Ikigai adalah jalan kesabaran, kesederhanaan, dan visi jangka panjang,” pungkasnya.linktr.ee/pakolescom