Tim EM4 saat melempar Bokashi Mudball di objek wisata Taman Ujung Sukasada, Kabupaten Karangasem, Bali untuk mengurangi pencemaran air yang mengakibatkan ikan mati.

Berkat manfaatnya yang telah terbukti dan dirasakan berbagai pihak, PT Songgolangit Persada (SLP) yang telah memproduksi berbagai produk dengan mengadopsi teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) diundang secara khusus untuk ikut menangani permasalahan ikan mati di objek wisata Taman Ujung Sukasada, Kabupaten Karangasem, Bali.

“Mudah-mudahan dengan sejumlah perlakuan yang kami berikan di sini, maka indikasi adanya peningkatan amoniak dan H2S pada air di kolam bisa ditekan lebih cepat,” kata Kepala Cabang Pemasaran PT Songgolangit Persada (SLP) Wilayah Bali, NTB dan NTT, Irkham Rosidi ditemui di Taman Ujung Sukasada, Karangasem.

Irkham mengatakan pihaknya mendapatkan undangan dari pihak pengelola Taman Ujung terkait perubahan kualitas air kolam di Taman Ujung yang berdampak pada matinya sejumlah ikan dan juga menyebabkan bau amis.

Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan observasi pengambilan sampel air, sekaligus merencanakan penanganan dengan memberikan perlakuan teknologi EM4 pada kolam.

Dalam kesempatan tersebut, tim pengelola Taman Ujung juga diajarkan cara mencampurkan dan mengefektifkan EM4, sekaligus penjadwalan pemberian larutan EM4 pada kolam.

Tak hanya itu, juga dituangkan atau ditebar Bokashi Mudball yang dibuat oleh Tim mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar untuk meningkatkan kualitas air dan menekan polusi yang ada pada kolam ikan.

“Kami akan pantau selama sebulan ke depan, diharapkan dari berbagai upaya penanganan yang dilakukan ini bisa menurunkan tingkat pencemaran di kolam Taman Ujung,” ujar Irkham Rosidi.

Sementara itu, Asisten pengelola Taman Sukasada Ujung I Made Mindia Diana, S.Pd menyampaikan terima kasih atas peran serta dari PT Songgolangit Persada yang turut membantu untuk menjaga ekosistem kolam di Taman Ujung Sukasada.

“Dalam satu minggu terakhir, kondisi air kolam mengalami perubahan yang menyebabkan ikan-ikan menjadi mati. Kami sendiri belum tahu apa penyebabnya,” katanya.

Ikan yang mati diantaranya ada jenis ikan mujair dan nila. Sedangkan efek dari perubahan kondisi air kolam menimbulkan bau amis yang menyengat sehingga mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Taman Ujung yang rata-rata setiap hari dikunjungi 300 wisatawan.

“Atas bantuan dari teman-teman PT Songgolangit Persada ini, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan yang dilakukan bisa menanggulangi persoalan kami di Taman Ujung,” ucapnya.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini