
Sebanyak 120 mahasiswa/i Farmasi STIK Siti Khadijah Palembang, Sumatera Selatan melakukan kunjungan industri ke PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT), yang merupakan satu-satunya industri obat tradisional (IOT) di Bali.
Pagi itu rombongan mahasiswa semester empat yang datang menggunakan tiga unit bus diterima di Pak Oles Green School (POGS), Jalan Waribang, Kesimana, Denpasar Timur, Rabu (6/8/2025).
Mahasiswa yang didampingi 13 dosen pembimbing tersebut diterima oleh Kepala POGS, Ir. Koentjoro Adijanto dan Kepala Bagian Pemastian Mutu IOT KPOT Plan 1, Apt Luh Ketut Budi Maitriani S.Farm.
Kunjungan industri bertajuk “Dari teori ke praktik, dari kampus ke industri” menjadi bagian dari program pembelajaran lapangan yang bertujuan menambah wawasan mahasiswa mengenai penerapan ilmu farmasi di dunia industri.
Dalam sambutannya, Koentjoro menjelaskan, sejarah berdirinya PT KPOT yang dirintis sejak tahun 1997 atau 28 tahun silam telah menghasilkan puluhan peroduk herbal yang diproduksi dengan standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) khasiatnya sudah dirasakan masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara.
Selain itu, pria yang akrab disapa Yoyok juga mengenalkan kepada rombongan mahasiswa terkait teknologi Effektive Microorganisme (EM) dari Jepang. Teknologi EM adalah teknologi budidaya pertanian untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman, dengan menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Teknologi EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang, dan telah diterapkan secara luas di negara-negara lain di seluruh dunia, seperti Amerika, Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Srilanka, India, Pakistan, Selandia Baru, Australia dan lain-lain. Selain untuk Pertanian juga tersedia untuk EM4 Peternakan, EM4 Perikanan dan EM4 Pengolahan Limbah dan Toilet.
Apoteker Maitriani menyampaikan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap proses produksi, inovasi, serta regulasi yang berlaku dalam industri obat tradisional. “Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi jembatan antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dan praktik nyata di lapangan,” ujarnya.
Mahasiswa terlihat antusias mengikuti pemaparan dan sesi tanya jawab, serta mendapat kesempatan untuk melihat berbagai jenis tanaman herbal yang tumbuh subur dan tertata rapi di POGS yang merupakan kebun percontohan dari bahan dasar produk Pak Oles diataranya Minyak Oles Bokashi.
Sementara itu, Ir Jonizar, MT Pengawas Yayasan Islam Siti Khadijah Palembang mengatakan tujuan mengajak adak didiknya ke Pak Oles guna menambah wawasan anak didiknya agar mengetahui proses produksi produk herbal dari awal hingga bisa menjadi sebuah produk yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan.
“Syukur kalau mereka bisa mengembangkan wawasan yang didapat ini menjadi bekal setelah tamat. Selain bisa bekerja didunia kefarmasian, tidak menutup kemungkinan juga bisa menjadi wirausaha dibidang herbal yang berkembang,” harapnya.linktr.ee/pakolescom