Sebanyak 38 mahasiswa/i didampingi dua orang dosen dari S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Industri Obat Tradisional, PT Karya Pak Oles Tokcer, Senin (5/5/2025).

Kehadiran rombongan KKL bertajuk “Peran Strategis Mahasiswa Manajemen Dalam Membangun Indonesia Emas Melalui Keunggulan Teknologi, Pemikiran Kritis dan Solusi Inovatif” diterima oleh Kepala Bagian Pemastian Mutu IOT, KPOT Plan 1, Apt Luh Ketut Budi Maitriani S.Farm didampingi Inspektorat Pemastian Mutu, Dita Rizkiyanti, SSI, MSI.

Drs. Ketut Indraningrat, M.Si salah satu dosen pembimbing mengatakan, kunjungan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan anak didiknya mengenai bagaimana pengelolaan bisnis berbasis kearifan lokal bisa tetap eksis dan bahkan berkembang pesat di era globalisasi,” ungkap nya didampingi, Yana Sri Rukmini.

“Ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis dilapangan, proses produksi, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), strategi pemasaran, pengelolaan keuangan sehingga mahasiswa memiliki bekal pengetahuan yang akan disesuiakan nanti dengan teori-teori yang dipelajari di kampus,” ujarnya.

Diharapkan, kedepan mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneur), jiwa kemandirian tidak bergantung pada pihak lain, kemudian kreatif yang menghasilkan inovasi untuk bisa juga membuka lowongan-lowongan pekerjaan untuk rakyat Indonesia yang sangat membutuhkan itu.

“Walaupun dimulai dari sekala kecil, mudah-mudahan juga bisa mendapatkan inspirasi dari owner PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana,M.Agr, sehingga bisa mengikuti jejaknya diberbagai bidang yang mereka inginkan dan mereka ingin capai,” tegasnya.

Ketut Indraningrat juga terkesan terkait PT KPOT yang merupakan sebuah capaian dari Dr. Wididana yang luar biasa. “Saya sangat mengagumi beliau, karena mengikuti dari awal produk Ramuan Pak Oles yang berbasis dari bahan local ini seharusnya yang dihidupkan dan seharusnya pemerintah juga memberikan fasilitas-fasilitas kemudahan dan dorongan untuk berkembang agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan global baik itu yang kimia maupun non kimia, karena sama-sama bergerak dibidang kesehatan dan perawatan kesehatan,” jelasnya.

Dikatakan pula, kalau pemerintah konsen dan betul-betul serius membangun ini salah satu dibidang kesehatan dimana dokter boleh meresepkan herbal jangan dihalangi, karena ini lebih aman sebetulnya dibandingkan dengan kimia walaupun prosesnya lebih lambat tetapi kesembuhannya juga tidak memiliki efek samping sebab dengan teknologi yang modern ini sudah sangat banyak perusahanan-perusahaan semacam ini di Indonesia yang memiliki uji klinis, jadi tidak kalah dengan industri kimia.

“Jadi pemerintah juga punya peran terutama dari menteri kesehatan. Dokter lepaskan boleh meresepkan ini sebanding dengan meresepkan kimia tinggal konsumen bisa memilih, boleh memilih kimia dan herbal atau kombinasi keduanya, sehingga industri sama-sama tumbuh sehat,” harapnya.

Sementara itu, Apt Luh Ketut Budi Maitriani menjelaskan terkait cikal bakal berdirinya PT Karya Pak Oles Tokcer sebuah perusahaan suasta Nasiolah yang bergerak dibidang herbal dengan menghasilkan puluhan produk yang berkhasiat dalam menjaga kesehatan yang dirintis sejak tahun 1997.

Usaha yang dirintis oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, alumnus Faculty Agriculture Universitu of The Ryukyus Okinawa, Jepang berupa Minyak Oles Bokashi yang diracik dari berbagai jenis tanaman obat organik di atas hamparan seluas 6 hektar di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

Obat tradisional yang dikembangkan merupakan warisan Pusaka Ramuan Dadong Bandung (nenek Pak Oles) Lengis Arak Nyuh, dari Desa Bengkel, daerah pesisir utara Pulau Bali, yang diproduksi secara modern dengan sentuhan teknologi EM yang dipelajarinya di negeri Sakura.

Minyak Oles Bokashi memiliki aroma khas hasil fermentasi perpaduan antara tradisional yang diterapkan Dadong Bandung dengan teknologi EM4 temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang (tempat Pak Oles menyelesaikan program S-2) yang kini menjadikan Minyak Bokashi yang dimanfaatkan secara meluas di pasaran lokasl Bali, nasional maupun menembus berbagai negara di belahan dunia.

Bokashi, minyak herbal asli Bali untuk membantu meringankan pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga, sebagai campuran mandi rempah, guna mengurangi bau tidak sedap.

Budi Maitriani menjelaskan, Ramuan Pak Oles selain Minyak Oles Bokashi yang menjadi produk unggulan, juga Bokashi Care dengan tiga jenis varian, Balsem Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Madu Geruh Bokashi, Madu Rocky, Madu Resi, Madu Jamur, Masker Madu Hitam, Parem Lantik dan Krim Saribing.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan mahasiswa juga diajak keliling untuk melihat dari dekat proses produksi hingga pengemasan berbagai jenis produk Ramuan Pak OLes didampingi Inspektorat Pemastian Mutu Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer Dita Rizkiyanti.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini