Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (BEM FH-UH) melaksanakan bina desa. Tema yang diangkat “Pemberdayaan Masyarakat Desa Demi Mewujudkan Desa Mandiri dan Demokratis”.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh BEM FH-UH, Forum Kajian dan Konstitusi Hak Asasi Manusia (FKK HAM) Hukum Tata Negara (HTN) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone. Selain itu diikuti oleh delapan fakultas yang ada di Unhas. Diantaranya, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Kedokteran, Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kehutanan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bontomasunggu, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone. Delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian ajarkan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan kompos kepada warga Desa Bontomasunggu. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Desa Bontomasunggu, Kec. Tellulimpoe, Kab. Bone.
Untuk membuat pupuk organik cair, kata Firdaus dibutuhkan beberapa bahan seperti gula merah, air kelapa, air beras, Effective Mikroorganisms 4 (EM4), daun gamal, dedak. Sementara alat yang perlu disediakan adalah ember sebagai penyimpanan pupuk, selang kecil, botol yang diisi air, dan plaster.
Setelah terkumpul bahannya, Firdaus langsung mempraktikkan kepada warga tata cara pembuatan pupuk organik cair. “Langkah pertama yang dilakukan yaitu daun gamal dibuka dari tangkainya, lalu campurkan semua bahan sampai daun gamalnya tenggelam.
Selanjutnya, tutup ember dengan sabun colek, kemudian isolasi untuk mencegah kontaminasi udara. Terakhir, masukkan selang dalam ember dan sambungkan selang pada botol untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pupuk cair,” jelas Daus, seperti yang disiarkan website eksepsionline.com.
Hamzah, salah satu warga mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kegiatan seperti ini kami sangat mengharapkan karena banyak sekali manfaatnya. Kami baru menyadari bahwa ternyata banyak sekali bahan di desa ini untuk pemanfaatan pupuk secara alami dan menyuburkan tanah tanpa menggunakan zat kimia lagi,” tuturnya.https://linktr.ee/em4