Eman Parman, meraih suskes dari panen buah tomat dalam jumlah besar berkat menggunakan sentuhan Teknologi EM4.

Sosok pria enerjik Eman Parman (40 Tahun) asal Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Provinsi Jawa Barat meraih suskes dari panen tanaman tomat dalam jumlah besar berkat menggunakan sentuhan Teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) pertanian.
Buah tomat hasil panen dari kebunnya ukurannya lebih besar dari tomat pada umumnya, warna merah segar dan tomat tahan lebih lama. Melaui penampilan menarik ini, Eman tak lagi kesulitan menjual atau mencari pembeli, tomat dari kebunnya, berkat banyak pedagang dan pengepul yang mencari.

Kesuksesan Eman, pria yang pekerja keras itu tak lepas dari keuletan dan usaha merawat tanaman tomat yang dibudidayakan secara organik dengan memanfaatkan EM4. Dari penanaman, pemeliharaan hingga panen. Hasilnya, hanya dalam kurun waktu satu tahun saja, Eman sudah bisa memetik tomat sebanyak 12 hingga 13 kali panen dengan satu pohonnya dapat menghasilkan 4 kg tomat.

“Budidaya tomat yang saya tekuni hanya mengandalkan EM4, dari pembuatan Bahan organik kaya akan sumber hidup (Bokashi) sebagai pupuk hingga pestisida organik saya buat dengan sentuhan teknologi EM4. Pupuk organik cair EM4 sangat andal pada budidaya tomat,” terang Eman.

Dengan EM4 panen tomat hasilnya melimpah dan tanaman tahan hama penyakit, ujar bapak dari tiga anak itu. Pupuk hayati, Effektive Mikroorganisme merupakan bakteri fermentasi bahan organik tanah yang dapat mengembalikan kesuburan tanaman.

Hasil fermentasi bahan organik EM4, berupa senyawa organik yang mudah diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organik lainnya.

Pupuk ini dapat memperbaiki lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah serta terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Sejumlah mikroorganisme yang terkandung pupuk ini mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi yang diperlukan tanaman serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen.

Budidaya tomat organik dilakukan Eman sejak lima tahun silam, budidaya tomat berawal dari merosotnya kubis komoditas pertanian yang jadi andalan sebelumnya. Produksi kubis merosot, akibat tanah pada lahan rusak oleh pupuk kimia, lahan kurang subur dan tidak produktif.

“Belakangan panen merosot tajam, banyak tanaman mati, ”terang Eman. Lahan kurang subur ini dibiarkan terbengkalai oleh Eman selama satu musim tanam. Setelah belajar budidaya tanaman organik dengan petani dari desa lain, keinginan mengolah lahan timbul, pengunaan pupuk kimia ditinggalkan dan ia mengikuti jejak petani yang mengaplikasikan penggunaan pupuk dari bahan-bahan alami, seperti pupuk kandang, dan pupuk kompos. Sejak saat itu, Eman melakukan budidaya organik yang bebas dari bahan-bahan kimia.

Komoditas tomat dipilih, karena sangat sesuai dengan kondisi lahan miliknya yang berada di dataran tinggi, kondisi lahan ini sangat ideal pada tomat. Lahan terbengkalai dibersihkan dan diolah lalu ditebar Bokashi.

Mengandalkan bahan alami di sekitar tempat tinggalnya, Bokashi dibuat Eman menggunakan bahan kotoran ayam, jerami, dedak dan bahan organik serta EM4. Bokashi diberikan dengan tujuan mengembalikan kesuburan tanah.

Setelah lahan siap, benih tomat ditanam, sebagai perawatan, tanaman rutin disemprot larutan EM4 dengan dosis 1 liter EM4 dicampur dengan 100 liter. Penyemprotan rutin dilakukan setiap minggu sekali. Setelah 3 minggu, tanaman diberikan pupuk susulan berupa bokashi dosisnya kurang lebih satu genggaman tangan pada setiap tanaman.

Sementara guna mengatasi gangguan serangan ulat buah, lalat, busuk daun, dan hama penyakit lainnya, Eman cukup menyemprot tanaman tomat dengan pestisida organik, dosis disesuikan dengan tingkat serangan hama. Pestisida organik dibuat dari bahan rempah-rempah hasil fermentasi EM4. Melalui aplikasi ini, Tomat terhindar dari hama dan penyakit.

Pada lahan satu hektar, Eman dapat mengangkut sebanyak 30 hingga 40 ton tomat, tomat dari kebunnya terlihat segar, warna merah cerah dan tahan lama.” Harga tomat dipasar tergantung dari hasil panen, jika hasil panen petani berlimpah harga tomat cenderung rendah, dan sebaliknya, saya masih bisa memperoleh keuntungan miski hasil panen petani berlimpah, karena melalui aplikasi EM4, biaya produksi rendah, masih ada selisih dari hasil penjualan dengan biaya produksi” Terang Eman.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini