Ratno Petani Tembakau Kebumen Nikmati Berkah Dari Usahanya

0
88
Tanaman tembakau yang dibudidayakan dengan sentuhan EM4 tumbuh subur berdaun lebat dan lebar.

Panen tembakau pada kemarau tahun ini membawa berkah bagi Ratno (43), petani asal Karangayam, Kebumen, Jawa Tengah. Tembakau jenis chili dibudidayakan selama 3,5 bulan membuahkan hasil yang lumayan.

Tanaman tembakau peliharaannya tumbuh subur, berdaun lebat dan rata-rata tingginya mencapai dua meter, sehingga daunnya yang bisa dipanen melimpah.

Meski terhitung pemula dalam bertanam tembakau, Ratno (43) mampu mengembangkan tanaman tembakau yang dirawat secara organik. Melalui perlakuan organik, tembakau dari kebunnya memiliki kualitas yang bagus, dengan ciri-ciri warna hitam mengkilap dengan aroma tembakau yang kuat.

“Tembakau dari jenis bibit yang sama bisa memiliki kelas berbeda-beda, jika ditanam dan dirawat dengan cara yang benar, yaitu tanpa menggunakan bahan kimia alias hanya menggunakan pupuk organik, dari jenis bibit yang sama bisa dihasilkan tembakau kelas super,” terang Ratno.

Tembakau dari kebun memiliki harga tinggi, berbeda dengan tembakau petani lain yang lebih rendah kualitasnya. Petani tembakau di desanya terbiasa menggunakan pupuk kimia pada tembakau, pupuk kimia semaksimal mungkin digunakan untuk mengenjot produksi.

Hal tersebut berdampak buruk pada tanah, tanah menjadi rusak dan jenuh, mereka baru menyadari setelah tanah rusak. Dan, hal tersebut berakibat pada tembakau, produksi turun dan kualitas tembakau kurang bagus.

Menanam tembakau merupakan usaha sapingan yang dilakukan oleh Ratno dan petani lain di desanya, Tanaman tembakau merupakan tanaman selingan saat kemarau melanda. Ratno pun mengikuti langkah kebanyakan petani di desanya yang banyak beralih menanam tembakau pada masa-masa kesulitan air.

Ratno memilih budiaya tembakau dengan organik, tanaman tembakau dirawat menggunakan pupuk organik Bokashi. Pupuk organik ini ia buat sendiri menggunakan kotoran kambing, jerami, dedak dan EM4. Usaha menanam tebakau dengan pupuk organik mendapat cibiran dari petani lain dan menganggap dirinya tidak mampu membeli pupuk kimia.

“Saya akui pupuk organik salah satunya meringankan beban produksi tembakau, Bokashi hasil fermentasi EM4 kaya hormon, kebutuhan tanaman dapat tercukupi, mudah membuatnya dan bahan-bahannya dapat ditemukan di sekitar kita, ”ujarnya

Bokashi diberikan berpengaruh terhadap pertumbuhan tembakau, tanaman tembakau tumbuh subur, tingginya mencapai hingga rata rata dua meter dan tanaman tembakau tahan terhadap serangan hama dan penyakit. “Tembakau di kebun tumbuh subur dan tahan penyakit, teman yang lain tembakaunya banyak yang daunnya keriting kena serangan hama, ” ujar Ratno.

Budidaya tembakau dengan organik dapat memperbaiki tanah dan menyuburkan tanaman, tanaman tumbuh subur dan tahan terhadap hama penyakit. Selain itu pola tanam organik (Bokashi) ini tidak memerlukan biaya besar untuk biaya pemupukan. Pupuk dan pertisida dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan.

Membuat Bokashi tidak sulit, cukup memanfaatkan potensi di sekeliling mereka, salah satunya kotoran ternak. Limbah pertanian yang tidak terpakai dapat diolah menjadi bokashi yang dapat menyehatkan tanah dan meningkatkan hasil panen.

“Kotoran ternak diolah, difermentasi EM4 untuk dikembalikan lagi ke tanah. Pupuk organik menyuburkan tanah untuk kemudian ditanami tembakau. ‘ tambah Ratno.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini