Sejumlah penggiat yoga sedang mengikuti Buleleng Yoga Festival yang digelar di Vila IPSA Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng belum lama ini.

Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengajak karyawan, terutama yang terindikasi mengalami gangguan kesehatan seperti asam urat, fungsi hati, kolesterol dan gula darah hasil pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh (medical check up) untuk melakukan kegiatan yoga sebagai solusi terbaik ke luar dari masalah yang dihadapi tersebut.

Sekitar 80 persen dari 92 karyawan/ti yang mengikuti pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh melalui air kencing diduga mengalami gangguan kesehatan satu atau dua jenis penyaklit yang diharapkan segera dapat disembuhkan agar tidak mengganggu aktivitas kerja.
Dr. Wididana yang akrab disapa Pak Oles yang juga Instruktur Yoga Internasional dan penggagas Yoga Keseimbangan dan Keberanian (Sembrani) sejak bulan November 2022 atau setahun terakhir berhasil mengintensifkan kegiatan yoga di empat usaha bisnis di Kota Denpasar dan satu pusat aktivitas bisnis di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

Empat lokasi yang melaksanakan kegiatan yoga dua kali dalam seminggu dengan penuh semangat adalah karyawan di Kantor Pusat Jalan Nusa kambangan Denpasar, Kantor Pemasaran Produk Ramuan Pak Oles di Jalan Pulau Komodo, pabrik Produk Ramuan Pak Oles di Jalan Tukad Balian Denpasar dan karyawan yang berkantor Jalan Letda Kajeng Yang Batu Kangin Denpasar serta karyawan di pusat industri Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

Kegiatan yang sudah berlangsung selama setahun, menurut sebagaian besar peserta banyak merasakan manfaat untuk memelihara kesehatan tetap prima. Melalui aktivitas yoga melakukan pranayana yakni secara otomatis mengatur pernafasan dan berbagai gerakan sehingga mampu mendisiplinkan tubuhnya, agar pikiran ikut menjadi disiplin dan tubuh secara terus menerus dilatih disiplin menjadi sehat, kuat dan lentur.

Kondisi tubuh yang prima seperti itu menjadikan pikiran yang sehat, mantap dan memiliki mindset tubuh dengan harapan mampu mengatasi gangguan penyakit pada tubuh masing-masing.

Pak Oles mencontohkan pada dirinya, setahun yang lalu mengalami tiga jenis gangguah kesehatan yakni fungsi ginjal, asam urat dan kolesterol, sekarang ketiga jenis penyakit itu sudah hilang (sirna)

“Saya yakin sirnanya ketiga jenis gangguan kesehatan itu berkat kegiatan yoga yang ditekuni secara intensif dan berkesinambungan. Saya harap semua karyawan Pak Oles yang mengalami gangguan kesehatan kembali sehat walafiat dapat melakukan aktivitas dengan baik berkat kegiatan yoga secara berkesinambungan,” harap Gede Ngurah Wididana.

Tubuh Jadi Sehat-Kuat dan Lentur

Instruktur Yoga Guru Yansha ketika memandu Yoga bersama puluhan karyawan Produk Ramuan Pak Oles untuk memperingati Hari Yoga Internasional yang ke-9 (9 th International Day Of Yoga), di Jalan Tukad Balian Denpasar (21/6/23), mengungkapkan, gerakan olah tubuh yang digabungkan dengan olah pernapasan, pikiran dan gerakan asana berurutan yang dilatih secara berkesinambungan untuk disiplin menjadikan tubuh yang sehat, kuat dan lentur.

Dengan gerakan yang berurutan ke gerakan yang lainnya mampu merasakan manfaat untuk tubuh yang sehat dan sistim dalam organ-organ seperti pernafasan, pencernaan, peredaran darah dan lain sebagainya berfungsi secara normal.
Ia menjelaskan, hari Yoga internasional ke-9 yang digelar di seluruh dunia itu bukan suatu hal kebetulan, namun semuanya ada rencana yakni energi kita yang sama mendorong untuk berkumpul melakukan aktivitas yoga.

“Dalam aktivitas yoga semuanya ada energi yang positif, setiap benda yang terdapat di muka bumi ada energi, frekuensi yang sama membuat kita bisa bersatu,” ujar Guru Yansha, sebelum saya melanjutkan memandu yoga ini izinkan saya bertanya, apa peserta ada yang mengalami keluhan kesehatan?

Dijawab oleh salah seorang peserta “Saya sakit pinggang,” yang lainnya menimpali “Saya sakit lutut”, ia bertanya lagi, ada yang sedang datang bulan? dan seorang wanita menjawab ada sambil mengangkat tangannya.
Guru Yansha menjelaskan, sejumlah pertanyaannya itu sangat penting sebagai dasar untuk memberikan materi dalam pelatihan yoga bersama agar disesuaikan dengan kemampuan diri masing-masing. Yang sedang mengalami sakit lutut agar matrasnya dilipat saat melakukan gerakan pada lutut.

Yang sedang mengalami masalah pada pinggang, nanti kita melakukan gerakan secara pelan-pelan sesuai dengan kemampuan masing-masing, karena yoga berhubungan dengan diri kita sendiri, bukan dengan orang lain. Kita melakukan kemampuan pada diri sendiri, jangan melihat kemampuan orang disebelahnya, kalau orang disebelahnya mampu, mungkin ia mampu tidak apa-apa, kalau kita bisa mengikuti silahkan tapi memaksakan diri untuk mengikuti, sesuaikan dengan kemampuam sendiri, anggap badan kita sebagai ukuran, jangan badan orang lain menjadi ukuran, mampu sesuaikan dengan kemampuan sendiri.

Yang sedang datang bulan, agar melakukan gerakan pelan-pelan, jangan melakukan gerakan melipat kepala melakukan gerakan ke bawah, semua gerakan yang membawahi jantung lebih tinggi dari kepala untuk sementara jangan dilakukan, katanya.

Kegiatan yoga bersama puluhan karyawan PT Karya Pak Oles Grup dalam memperingati Hari Yoga Internasional yang ke-9 berlangsung selama 90 menit terlasana sukses, lancar dan semuanya sehat walafiat.

Lawan Kemalasan

Menurut Pak Oles pekerjaan yang paling gampang adalah malas, apalagi didukung oleh suasana sibuk dan dikejar waktu, contohnya adalah malas berolah raga. Orang yang malas berolah raga bisa berakibat fatal, minim kegemukan dan susah bergerak, lama-lama sendinya encok, tulangnya keropos, lebih fatal lagi dia bisa kena penyakit dalam, seperti jantung, kencing manis, bisa-bisa kena syaraf, pikun atau penuaan dipercepat.

Untuk melawan kemalasan adalah dengan teknik yoga, mulai dengan gerakan ringan- peregangan, kemudian pernafasan (pranayama), selanjutnya yoga yin-yoga diam untuk peregangan.

Setelah badan terasa panas, baru lanjutkan dengan gerakan yoga bikram-yoga panas. Otot dan otak malas saya tindas dengan yoga. Hasilnya badan sehat dan lentur, walau awalnya terasa lemas dan malas, setelah melakukan yoga selama 60 menit, badan kembali berenergi. Saat itulah saya merasa sukses, sukses melawan kemalasan.

Mulailah dari hal-hal kecil secara konsisten untuk membuat perubahan besar, untuk mendapatkan kesuksesan, karena sehat adalah salah satu berkah utama, yang harus diperjuangkan sendiri. Bisa dicoba dan ditiru, bagi yang mau. Setiap pagi dan sore gerakkan dan regangkan badan dengan yoga, biayanya murah, investasikan waktu mulai hari ini.

Yoga Bikram

Dr. Wididana menilai, gerakan yoga Bikram dan yoga Yin (pendinginan) sangat penting dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, karena semua orang terus mengalami proses penuaan terutama otak ingatan menjadi cepat lupa dan kondisi tulang berlakang.
Pelan, tapi pasti, tubuh yang kaku diservis menjadi muda dan lentur, hadir setiap hari Senin dan Kamis, atau dua kali seminggu di yoga room, Jln Letda Kajeng, Denpasar.

Dengan gerakan yoga Bikram dapat mengalirkan darah yang lebih lancar ke otak, bentuk tulang belakangan bisa stretching yakni dengan pegangan, kemudian kuwisten atau menghadapi ke kiri dan ke kanan. Gerakkan ke kiri dan ke kanan itu menjadikan tulang belakang sebagai pusat syaraf, yang akhirnya ditemukan sebagai cakra.

Menghidupkan cakra tidak ada cara lain kecuali dengan yoga, jadi yoga itu dapat memberikan manfaat agar cakra itu menjadi hidup. Ada tujuh cakra di dalam tubuh yakni cakra bagian bawah, perinium namanya, cakra dikemaluan, cakra di perut, cakra di jantung, tenggorokan, cakra di dahi dan ubun-ubun.

Pengetahuan tersebut baru diketahui 7.000 tahun yang lalu, tentang cakra kemudian sempat pula dilupakan, dan akhirnya dihidupkan kembali. Tujuh cakra itu sebenarnya sangat penting dari ribuan cakra yang ada di dalam tubuh, yang disebut cakra minor, cakra mayor yakni cakra utama.

Yang penting dua dari tujuh cakra dalam tubuh itu bisa dihidupkan anda sudah sehat yakni cakra di perut disebut solar pletsus, dan cakra di dahi. Hidupnya cakra perut, perut menjadi kuat tubuh sehat semua dan cakra di dahi itu untuk mengingat kemampuan otak bekerja, caranya dengan yoga.

Perut dengan pernafasan dan yoga kemudian cakra di dahi (mata ketiga). Inilah adalah ilmu pengetahuan yang tidak konvensional, tidak luar biasa hanya dengan menggerakkan dan mengaktifkan tubuh itu kita bisa sehat, tapi harus dipraktekkan dengan cara yoga, jelas Pak Oles.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini