Jeruk yang dibudidayakan secara organik dengan sentuhan EM4 memiliki rasa manis, buah besar dan banyak air.

Jeruk Bali dan enam jenis jeruk lokal lainnya yang dikembangkan Ida Bagus Ketut Oka di atas hamparan lahan seluas dua hektar di Desa Bayung Gede, Penelokan, Kintamani, Kabupaten Bangli secara organik dengan sentuhan Effective Microorganisms 4 (EM4) menghasilkan buah ukuran besar-besar, rasa manis, airnya banyak dan kulitnya mulus.

“Jeruk lokal Bali organik itu pemasarannya lancar diserap oleh supermarket dan toko-toko penjual buah-buahan segar di Kota Denpasar dan kabupaten lainnya,” tutur Ida Bagus Ketut Oka ketika menerima kunjungan tim youtube EM Indonesia Official PT Songgolangit Persada dari kantor Pusat di Denpasar, Bali.

Kunjungan tim tersebut dipimpin Kepala Pemasaran PT Songgolangit Persada Cabang Bali Irkham Rosidi disertai Staf Ahli PT SLP Ir. I Gusti Ketut Riksa dan Manajer Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto. Ia menjelaskan, pada lahan seluas dua hektar itu ditanami sebanyak 1.600 pohon jeruk yang terdiri atas jeruk Bali, jeruk siam, jeruk selayar, jeruk peras, jeruk nipis dan jeruk lemo.

Ribuan pohon jeruk mendapat perawatan intensif menggunakan pupuk organik padat Bokashi Kotaku, pupuk organik cair dan limbah organik dari lingkungan kebun yang difermentasi dengan Effective Microorganisms mampu menjadikan kebun jeruk tumbuh subur dengan buah yang meyakinkan.

Hal itu berkat pupuk organik Bokashi Kotaku dan EM4 pertanian. Awalnya membeli 50 ton pupuk Bokashi Kotaku pada tahun 2019 dan EM4 pertanian. Berkat bantuan dan bimbingan tim Pak Oles keenam jenis jeruk yang dikembangkan tumbuh subur dan berbuah dengan kualitas yang bagus.

Jeruk yang ditanam secara terpadu dengan jenis tanaman palawija dan sayur mayur (tumpang sari) seperti cabai, kool, sawi, terong, kunyit, jahe dan kebutuhan dapur lainnya semua tumbuh subur.

Ia mencontohkan jeruk Bali pada hamparan seluas 50 are (setengah hektar) yang berisi 400 pohon mampu menghasilkan dua ton jeruk kualitas bagus. Berkat perawatan dan pemupukan organik yang lebih intensif panen berikutnya bisa meningkat dua kali lipat bahkan bisa mencapai lima ton.

Jeruk organik mempunyai keunggulan, selain ukurannya besar, banyak air dan kulitnya mulus, sehingga menarik minat konsumen, juga mempunyai kemampuan tahan lebih lama, karena kulitnya lemas, isinya utuh dan awet, tutur Ida Bagus Oka.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini