EM Dukung Pengembangan Pertanian Berkelanjutan

0
111
Seorang petani sedang membersihkan gulma di pematang sawah supaya tidak mengganggu pertumbuhan tanaman padi.

Oleh: Ketut Sutika
Pengembangan pertanian organik berkelanjutan untuk menghasilkan bahan pangan yang berproduksi melimpah secara berkesinambungan, guna memenuhi kebutuhan pangan penduduk dunia yang populasinya semakin bertambah. Ciri-ciri pertanian berkelanjutan mampu menghasilkan produk pertanian atau hasil panen yang berkesinambungan, tanpa mengalami gagal panen. Pengaruh iklim yang ekstrim, seperti kekurang air, kekeringan, banjir atau terlalu panas terpapar matahari, atau angin, adalah penyebab di luar kemampuan manusia, yang mengakibatkan gagal panen.

“Penyebab yang bisa diatur oleh manusia dalam pertanian berkelanjutan adalah mengatur kesuburan tanah dengan memberi bahan organik yang cukup, melalui penerapan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4),” tutur Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr.

Sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng, alumnus program Pascasarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang itu menekankan, penerapan teknologi budidaya yang tepat dan persyaratan lainnya juga sangat menentukan kesuksesan dalam mengembangkan pertanian secara berlanjut.

Upaya itu antara lain penggunaan bibit yang tepat, pengaturan jarak tanam, pengendalian hama terpadu, pergiliran tanaman yakni dua kali padi dan sekali palawija setiap tahunnya dan pemupukan yang tepat. Penggunaan EM, yakni teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan itu, menekankan pada upaya memperbaiki kualitas kesuburan tanah secara biologis.

Upaya itu memberikan dampak positif terhadap berkembangnya mikroorganisme tanah yang menguntungkan, yang berpengaruh terhadap meningkatkan kesuburan tanah secara kimia yakni unsur hara menjadi tersedia dan fisika, tanah menjadi gembur dan lapisan olah tanah menjadi lebih dalam.

Dr. Wididana, adalah pakar dan pelopor pertanian organik di Indonesia sekaligus agen tunggal yang memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 pertanian, EM4 perikanan, EM4 peternakan dan EM4 limbah mendapat lisensi dari EMRO Jepang.
Penelitian tentang penggunaan EM dan bahan organik pada berbagai jenis tanaman, seperti sayur-mayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian, pada berbagai jenis tanah di banyak negara mengungkapkan, produksi tanaman bisa meningkat dan tanah menjadi subur.

EM yang pertama kali ditemukan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Bidang Hortikultura University Of The Ryukyus Okinawa, Jepang telah diterapkan lebih dari seratus negara di belahan dunia. Penerapan teknologi EM itu dilakukan dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanah untuk menyuburkan tanah dan menghasilkan produk pertanian yang berkelanjutan.

Secara teori Prof. Teruo Higa menjelaskan, EM bekerja di dalam tanah dengan cara menguraikan bahan organik menjadi unsur hara organik yang tersedia bagi tanaman, penyerapan akar menjadi efisien, pertumbuhan akan menjadi lebih subur dan lebih dalam, serta perkembangan hama dan penyakit di dalam tanah menjadi berkurang.
Keunggulan itulah yang mampu mengantarkan penggunaan Teknologi EM dan bahan organik bisa menghasilkan produk pertanian yang berkelanjutan.

Wujudkan Masyarakat Harmoni
Sementara Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa menjelaskan, teknologi EM dapat diterapkan dalam enam bidang menyangkut berbagai aspek kehidupan, guna mewujudkan masyarakat harmoni dan menyelesaikan isu global, terkait pencemaran lingkungan.

Enam bidang kehidupan itu meliputi sektor pertanian, perikanan, peternakan, limbah, industri dan kesehatan. Petani dan masyarakat umum dengan EM yang harganya sangat terjangkau, dapat membuat pupuk organik dengan biaya murah, mampu membuat bio pestisida, bio fungisida, bio bakterisida, bio urine, pupuk pelengkap cair (PPC), zat pengatur tumbuh (ZPT), bahkan mempu membuat bio desinfektan.
Semua itu tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, bahkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, bahkan dengan EM petani dapat meningkatkan produksi secara berkualitas dengan nilai jual lebih tinggi dan citarasa yang lebih nikmat.

Gusti Ketut Riksa yang juga Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali menilai, bahan pangan dan mutu makanan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia, terutama pada kondisi fisik dan psikis.
Dengan mengkonsumsi makanan dari bahan pangan organik yang sehat, baik dan benar, akal budi menjadi lebih stabil, tidak cepat frustasi, tidak merasa ketakutan, selalu berpandangan positif dan mendapat pencerahan.

Semua itu berkat terbentuknya keselarasan antara mikroorganisme, enzim, daya vital, hormon dan mineral di dalam “dunia kecil” pada tubuh. Jika usus sehat semua organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Selama manusia belum menyadari kekeliruannya terhadap makanan dan cara makan, masalah makan tidak dapat terselesaikan. Manusia seharusnya mengikuti cara makan alami karena manusia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari alam.

Tanah yang subur dapat mengantarkan biota di dalam maupun di atas tanah dapat melanjutkan kehidupan secara baik. Sebaliknya tanah yang sakit, sakit keras bahkan tanah yang mati menjadikan semua kehidupan biota berakhir. Oleh sebab itu dituntut dapat mempertahankan kesuburan tanah, terutama lahan untuk pertanian agar mikroba tetap hidup, tanaman berkembang, manusia dan hewan mampu melangsungkan kehidupan.

Untuk semua pihak selalu berusaha menghindari menggunakan teknologi yang bisa menyebabkan tanah semakin kurus, karena kehidupan mikroba terancam mati, terutama teknologi yang memacu kepunahan berbagai fauna dan flora. Jika kepunahan itu terus berlangsung tidak mustahil manusia bisa menyusul kepunahan mahluk lain yang telah lebih dulu meninggalkan bumi. Para ahli gastroenterologi menyatakan, kesehatan manusia ditentukan oleh kondisi usus, dalam hal ini bumi dan usus sama-sama merupakan dunianya mikroba yang menentukan kualitas hidup, baik manusia maupun planet bumi.

Usus yang sehat dihuni oleh mikroba yang tidak terhitung jumlah dan jenisnya dengan komposisi yang seimbang, kesehatan ususnya jelas terganggu hanya usus yang sehat dapat memberi kesehatan yang menyebabkan berfungsinya semua organ tubuh.
Beberapa ciri dari usus yang sehat antara lain buang air besar lancar, kotoran tidak berbau busuk, tidak keras, merasa nyaman saat buang air besar.

Jika terjadi gangguan pencernaan makanan, para ahli medis menyarankan untuk diet vegetarian. Makanan yang berasal dari hewani seperti daging, telur dan susu bisa menimbulkan banyak timbunan sampah dalam tubuh, sekalipun dengan hewani dikatakan stamina dan pertumbuhan lebih baik.

Dengan makanan yang berasal dari hewani kerja enzim menjadi lebih berat. Pada fenomena sapi meskipun hanya makan rumput saja, seekor sapi bisa menarik bajak selama setengah hari tanpa henti. Sebaliknya harimau yang makan daging dengan emosi meluap-luap sehabis mengejar mangsanya harus istirahat dengan nafas yang ngos-ngosan.

Konsumsi sayur, buah-buahan dan biji-bijian menyebabkan usus lebih bersih dan lebih sehat. Konsumsi makanan hasil fermentasi merupakan cara terbaik mengatasi penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan dan perubahan pola hidup, tutur Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini