Tarot Sejenis Ramalan, Siapapun Tidak Tahu Rahasia Tuhan

0
87
Ahli Tarot Guru Adi Gunawan saat menyampaikan materi kepada peserta workshop dalam Buleleng Yoga Festival.

Seorang Ahli Tarot Guru Adi Gunawan mengungkapkan, tarot adalah sejenis ramalan atau prediksi, sehingga apa yang dibicarakan hari ini atau kedepan adalah mutlak rahasia Tuhan, sehingga siapapun atau tak seorangpun tahu tentang bagaimana nasib seseorang ke depan.

“Apa itu pitarot, fungsinya untuk mendeteksi apa yang terjadi hari ini dan sebelumnya, karena kenapa orang pitarot adalah ingin tahu setiap permasalahan yang dialaminya,”kata Guru Adi Gunawan ketika memperkenalkan ilmu tentang tarot pada Worshop  memeriahkan “Buleleng Yoga Festival” di Villa IPSA Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Guru Adi Gunawan menjelaskan, kegagalan, usaha bisnis, rejeki, jodoh dan sebagainya itu adalah rahasia Tuhan.

“Lalu apakah Tarot itu tepat, jawabannya tergantung dari hati, karena seorang leader, pembaca tarot hanya membantu kelancaran untuk membacanya saja, tepat dan tidak hasilnya tergantung keseriusan sehingga kalau dalam kehidupan sudah sehat, rejeki bagus, keluarga baik, aman, damai, tidak usah tarot, cukup berdoa saja,” kata Guru Adi Gunawan dihadapan ratusan peserta  Worshop.

Ia menjelaskan, seseorang ketika dalam hidupnya selalu menghadapi masalah, saat itulah perlu adanya tukang tarot  untuk mendeteksi permasalahan yang dihadapi.

Tarot adalah sebuah media benar atau tidaknya itu tergantung dari data yang ada pada yang dibaca tarotnya. Lalu apa itu data, data itu terdiri dari macam-macam bisa dari nomor nobat, getaran tubuh, bisa dari hari kelahiran, atau bisa juga dari barang-barang tertentu yang dimiliki.

Karena yang membaca tarot itu adalah manusia biasa, maka dia tidak tahu permasalahan orang lain tanpa ada  pemberian data atau getaran tubuh maupun jenis lainnya. “Apakah anda semua sekarang dalam keadaan baik-baik dan pernah mengalami gagal,”dijawab peserta secara serentak baik-baik saja.

Guru Adi Gunawan sempat berdialog dengan peserta Worshop, kalau sakit apa yang dilakukan, dijawab pergi ke dokter, namun ada juga yang menjawab berdoa agar cepat sembuh atau pasrah. Ia menanyakan, ketika sakit apakah anda di sini pernah   menanyakan kepada orang pintar, dijawab peserta serentak lagi “pernah”.

“Kebanyakan di antara kita, ketika mempunyai masalah kita larinya ke belakang, ketika kita sakit perlu ke dukun, para normal, ini sakitnya karena neneknya kepiutangan. Masak nenek kepiutangan kita harus menanggung resikonya,” tutur Guru Adi Gunawan.

Ia mengajar peserta “Buleleng Yoga Festival” untuk mendeteksi tentang hambatan-hambatan energi  menyangkut kesehatan, sakit dan kelancaran usaha.

Umpamanya kalau kita sakit “metenung”, atau  “meluasan” itu sangat perlu dan memungkinkan, tapi yang terpenting menyanyakan apa salah kita kepada diri masing-masing.

Ketika mengalami kegagalan dalam bisnis, sebelum  “metenung” merenung tanyakan pada diri sendiri, ada apa itu karena kegagalan, kesehatan itu terjadi karena  omongan bermasalaah, kata Guru Adi Gunawan.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini