Dua Puluh Langkah Teknologi EM (2)

0
117
I Gusti Ketut Riksa saat menyampaikan materi dalam Seminar Pertanian Organik Dengan Teknologi EM4 melalu zoom.

Oleh: I Gusti Ketut Riksa *)

Fakta dalam angka. Tanpa disadari bahwa pembangunan tanpa perencanaan yang bijaksana, tanah, air, udara menjadi tercemar. Banjak pihak mengatakan bahwa pertanianlah yang harus paling bertanggungjawab terhadap kerusakan bumi ini. Beberapa data yang mendukungnya antara lain:

(1). Kesuburan tanah sejak perang dunia II menurun rata-rata 50%, dan di beberapa tempat bahkan mencapai 85%. (USDA, 1992). Sekarang kandungan bahan organik lahan pertanian di Amerika tinggal 5%. USDA juga telah membuat batasan bahwa kandungan bahan organik sebesar 5% adalah batas antara tanah hidup dangan tanah mati.

(2). Apabila tanaman digigit serangga, tanaman itu akan membentuk fenolat untuk mempertahankan dirinya. Apabila tanaman tersebut disemprot dengan pestisida kimia, tanaman tersebut tidak lagi membentuk fenolat. Fenolat itu sejenis flafonoid yang berfungsi sebagai antioksidan atau kekebalan yang ada pada semua jenis tanamam. Artinya tanpa fenolat kekebalan tanaman menurun, (Alison Mitchell, Universitas California)

(3). Kandungan antioksidan pada tanaman jagung dan berry yang ditanam secara organik berkelanjutan, 50% lebih tinggi dari tanaman yang dikembangkan secara konfensional, (Defis, dalam Journal Pertanian dan Pangan lansiran American Cemical Sosiety).

(4). Setiap 50 tahun yakni tahun 1950 sampai tahun 2000 kandungan Fe pada bayam turun dari 13 mg menjadi 2 mg, kandungan vitamin C pada tanaman tomat turun dari 81 mg menjadi 41 mg dan pada tanaman wortel turun dari 10 mg menjadi 4 mg, setiap 100 gran bahan, bila bertani secara konvensional.

(5). Kandungan unsur makro dan unsur mikro pada tanaman organik jauh lebih tinggi dari tanaman konvensional (Dada Shilabaha,2010) dalam bukunya Diet for Higher Conciusness. Ditambahkan pula bahwa unsur mikro pada tanaman konvensional kandungannya sangat minim, padahal unsur itu sangat penting untuk pencerahan dan budi pekerti.

Hal ini disebabkan antara lain karena kita belum pernah memupuknya dengan unsur mikro. Penurunan nilai gizi pada tanaman tentu sangat berpengaruh terhadap kekebalan dan kesehatan semua mahluk termasuk manusia.

Mokichi Okada.

Oleh orang banyak beliau dijuluki Meisu yang berarti tokoh spiritual yang disegani. Mokichi Okada juga dianggap pelopor pertanian organik karena sejak tahun 1930 menentang pertanian yang berbasis kimia sinthetis, sampai-sampai dikucilkan oleh birokrasi, peneliti, dan akademisi, karena saat itu sedang berkembang dengan pesat teknologi kimia di sektor pertanian.

Mokichi Okada berpendapat bahwa, dengan teknologi kimia di sektor pertanian akan merusak keseimbangan alam. Umat manusia akan mengalami dua hal yang sangat mengerikan yakni kekurangan pangan dan masalah penyakit.

Penyakit tersebut yakni  tanah pertanian akan menjadi tanah mati, dan penyakit hewan akan menular ke manusia. Melalui kelompok Sekai Kyusei Kyo (SKK) dimana Mokichi Okada adalah “foundernya” mengeluarkan lima butir perinsip utama di bidang pertanian ialah:

(1). Dapat menghasilkan produk pangan yang berkualitas untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia. (2). Menguntungkan secara materiil maupun spiritual terhadap produsen dan konsumen. (3). Dapat menghasilkan produk pangan yang kontinyu dan mudah dilakukan oleh setiap orang.

(4) Seiring dengan perkembangan waktu dapat menjaga kelestarian alam. (5). Dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk dunia yang semakin bertambah.

Apabila dibandingkan dengan pertanian konvensional kelima prinsip itu tidak terpenuhi bahkan sangat bertentangan. Banyak pihak membenarkan pendapat Mokichi Okada. Filosofi yang kedua, Mokichi Okada bersama J.I. Rodale seorang pemimpin redaksi surat kabar (media cetak) mengeluarkan pernyataan yang sangat mengejutkan. Pernyataan itulah yang menyebabkan  Mokichi Okada mulai dikucilkan di Jepang. Peristiwa itu  terjadi tahun 1934, dan Mokichi Okada menyingkir ke Korea Utara dan di sana mengembangkan pahamnya.

Pernyataan ini saya menganggapnya juga sebagai filosophi yang berbunyi: “Haya tanah yang sehat dapat menumbuhkan tanaman sehat, dan hanya tanaman yang sehat dapat memberikan kesehatan kepada manusia dan hewan”.

Ditambahkan pula bahwa tanah pertanian kita sudah sakit, bahkan dalam keadaan sakit keras. Pada tahun 1955 Mokichi Okada meninggal dan dikuburkan di Jepang. Ternyata apa yang dikatakan sebelumnya terbukti kebenarannya. Kini banyak orang yang berziarah ke makamannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanian organik EM lah yang diperkirakan memenuhi prinsip dan filosofi SKK itu. Oleh sebab itu para pencinta pertanian organik selalu menyandingkan gambar Prof Higa dengan Mociki Okada sebagai hiasan dinding.

*)Staf Ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur EM4 Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali. (Bersambung). https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini