Pertanian Tradisional Zaman Dulu Lebih Baik dan Unggul

0
510
Dua orang perempuan sedang menanam padi dengan cara tradisional.

Pertanian tradisional Bali zaman dulu jauh lebih baik dan unggul dengan tingkat kesuburan lahan yang lebih lestari serta memiliki peluang berproduksi yang pasti dari pada pertanian yang dianggap modern sekarang ini.

“Petani tempo dulu terutama padi di lahan sawah selalu memelihara sapi untuk mengolah tanah dan memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk serta ada tabungan bila sewaktu-waktu butuh uang,” kata Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), Ir. I Gusti Ketut Riksa.

Ia mengatakan, selain sapi, mereka juga memelihara unggas, babi dan memelihara ikan. Pemeliharaan ternak dilakukan di sawah sehingga tidak memerlukan biaya angkut kotoran hewan untuk pupuk. Kencing sapi beserta kotoran padat langsung dikuras masuk ke sawah sehingga lahan sawah terus memperoleh asupan pupuk kandang.

Modernisasi pertanian zaman sekarang telah mengganti sapi dengan traktor sehingga petani sekarang banyak yang tidak lagi memelihara sapi atau kerbau. Revolusi besar-besaran di sub sektor peternakan menyebabkan petani gurem kalah bersaing dengan pemodal besar di peternakan yang biasanya kandang sapi berpindah dari areal persawahan ke kandang koloni.

Sawah kehilangan pupuk dan di kandang koloni muncul polusi. Petani tidak mampu lagi membeli kotoran sapi, terlebih lahan sawah jauh dari jalan besar dengan transportasi yang menyulitkan dan mahal.

Gusti Ketut Riksa menambahkan, pertanian terpadu zaman dulu selalu mengatur giliran tanam dengan setengah tahun basah dan setengah tahun kering. Penanaman pupuk hijau selalu mereka lakukan setelah padi gadu karena masih tersedia waktu untuk menunggu musim tanam rendengan.

Tanaman pupuk hijau yang ditanam antara lain kacang-kacangan, crotalaria, cenntrosema dan lain-lain saat tumbuh subur dibenamkan saat pengelolaan tanah berikutnya. Budaya pupuk hijau tidak ditemukan lagi dalam pengembangan pertanian sekarang ini.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini