Oleh: I Gusti Ketut Riksa *)
Dalam kehidupan masyarakat Bali, dikenal istilah “Anresangsia muktianing dharma” yakni orang yang tidak mementingkan diri sendiri, itulah inti dari perilaku seseorang yang melaksanakan ajaran dharma.
Namun masyarakat modern dewasa ini selalu bersaing, berebut dan berlomba mencari keuntungan dan kesenangan diri pribadi tanpa memikirkan kepentingan orang lain, kata Ir. I Gusti Ketut Riksa.
Ia mengatakan, ketahuilah bahwa sifat seperti itu bertentangan dengan ajaran agama, merusak tatanan kehidupan dan menstimulir kerusakan bumi. Selain filosophi tersebut, bahwa Tuhan memberikan makanan kapada setiap burung, tetapi tidak akan melemparkan makanan itu ke dalam saranganya.
Ini berarti bahwa burung itu harus berusaha untuk mengumpulkan makanan yang sudah tersedia secara berlimpah. Terkandung pengertian bahwa apapun yang terjadi, harus disertai dengan kerja, kerja dan kerja lagi, orang mengatakan “ utsaha ta larapania” jangan mentang-mentang punya warisan berlimpah lalu berpangku tangan; bekerjalah demi kepentingan dunia dan kepentingan orang lain.
Alanloy Mc. Ginnies mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada pekerjaan yang mulia, selain membantu manusia lainnya untuk menjadi manusia sukses. Semua itu akan menjadi tabungan, bukan di Bank tetapi merupakan tabungan sorga.
*) Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangli.